Thailand-China Resmi Hapus Persyaratan Visa Kedua Negara

Jakarta, IDN Times - Thailand dan China resmi menandatangani perjanjian pembebasan visa bersama guna memfasilitasi perjalanan dan pariwisata antara kedua negara.
Kesepakatan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand, Parnpree Bahiddha-nukara, dan Menlu China Wang Yi di Bangkok pada Minggu (28/1/2024).
Diharapkan, perjanjian tersebut tidak hanya akan menguntungkan pariwisata di Negeri Gajah Putih dan wisatawan China, tetapi juga dapat meningkatkan saling pengertian antara kedua negara.
1. Membuka era bebas visa Thailand-China
Penghapusan persyaratan visa akan mulai berlaku pada 1 Maret 2024. Nantinya, pemegang paspor dari Thailand maupun China akan dapat masuk dan tinggal selama 30 hari tanpa visa.
"Era bebas visa ini akan membawa pertukaran antar masyarakat ke tingkat yang baru," kata Wang dalam konferensi pers bersama, seraya menambahkan bahwa akan ada peningkatan besar dalam jumlah wisatawan China yang mengunjungi Thailand, dikutip dari Reuters.
Wang mengatakan bahwa kedua negara berjanji untuk mempercepat pembangunan jalur kereta api China-Thailand dan bekerja sama dalam memerangi kejahatan transnasional.
Sementara itu, Parnpree menuturkan bahwa kedua negara juga sepakat untuk mengadakan konsultasi antara menlu mereka, setidaknya setahun sekali.
Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan, lawatan Wang ke negaranya, merupakan yang pertama sejak Juli 2022. Kunjungannya tersebut untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, keamanan dan pariwisata, serta bertukar pandang mengenai isu-isu regional dan internasional.
2. Thailand menargetkan sekitar 8 juta turis China pada 2024
Thailand adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, di mana negara ini sangat bergantung pada sektor pariwisatanya. Sebelum pandemik COVID-19 melanda, China adalah sumber utama industri pariwisata Thailand.
Hal ini dipandang sebagai kunci pemulihan berkelanjutan industri pariwisata negara tersebut, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Thailand.
Namun, pada tahun lalu jumlah wisatawan China ke Thailand anjlok menjadi 3,5 juta dari 28 juta wisatawan pada 2023, di mana sebelumnya mencapai 11 juta orang pada 2019.
Thailand juga mengandalkan wisatawan dari China pada tahun ini, guna mencapai total target setidaknya 30 juta kedatangan, termasuk sekitar 8 juta wisatawan asal Negeri Tirai Bambu. Sebelum pandemik, turis China adalah penyumbang seperempat dari 40 juta wisatawan yang datang ke Thailand, Nikkei Asia melaporkan.
Namun setelah COVID-19, kembalinya wisatawan China ke Thailand berjalan lambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perlambatan ekonomi China dan kurangnya penerbangan.
3. Thailand juga memberikan keringanan visa pada beberapa negara

Menurut Bill Heinecke, ketua perusahaan perhotelan Minor International yang berbasis di Bangkok, kembalinya turis China diperkirakan akan meningkat ketika hak istimewa visa baru dimulai, dikutip dari The Straits Times.
Pada 2023, Thailand juga mengeluarkan keringanan visa sementara bagi wisatawan dari India, Kazakhstan, Rusia, dan Taiwan. Pihaknya juga berencana mengizinkan masa tinggal lebih lama bagi turis dari negara tertentu guna memacu pengeluaran para wisatawan.