Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tragis! Pesawat Jatuh di Australia Tewaskan Kakek dan 3 Cucu

ilustrasi (Unsplash.com/Billy Joachim)

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesawat ringan jenis Cirrus SR22 dilaporkan jatuh di Gundaroo, utara Queanbeyan dekat Canberra, Australia, pada Jumat (6/10/2023) sore. Pesawat itu dikemudikan oleh pilot berpengalaman dan tiga penumpang.

Sang pilot bernama Peter Nally yang berusia 65 tahun. Pesawat yang diterbangkan memiliki empat tempat duduk, yang berisi tiga cucunya. Kecelakaan itu membuat semua penumpang tewas.

Gambar yang beredar di media sosial, menunjukkan pesawat ringan itu berantakan dan remuk menjadi puing-puing.

1. Pesawat menghilang dari radar

ilustrasi (Unsplash.com/Sachin Amjhad)

Pesawat Cirrus yang terlibat kecelakaan itu, diketahui memiliki mesin tunggal. Data pelacakan penerbangan memperlihatkan, pesawat itu tiba di Canberra pada Rabu usai melakukan penerbangan dari Redcliffe, Brisbane utara.

Dilansir The Guardian, saat pesawat kemudian melanjutkan perjalanan dan lepas landas pada Jumat, pesawat itu menghilang dari radar 16 menit kemudian.

Sementara ini, informasi yang dijelaskan oleh pihak berwenang adalah pesawat jatuh dan terbakar ketika menghantam daratan di dekat danau George. Tumpahan bahan kimia berceceran, serat karbon dan puing-puing pesawat terlihat terbakar.

Sang pilot yang merupakan kakek dari para cucu yang jadi penumpang pesawat, disebut adalah pilot berpengalaman yang telah memiliki ratusan jam pengalaman terbang.

2. Hanya ada sedikit saksi dari kecelakaan

Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) segera diberitahu tentang laporan pesawat yang jatuh itu. Layanan darurat juga segera dikirim ke lokasi. Seorang penduduk setempat melaporkan melihat api di area kecelakaan.

Ketika petugas pemadam kebakaran, ambulans dan polisi bergegas ke lokasi, asap terlihat memenuhi udara. Tanah terlihat gosong usai terkena hantaman pesawat yang kemudian terbakar itu.

Dilansir media Australia News, inspektur Polisi Cath Bradbury mengatakan hanya ada sedikit saksi atas kelakaan itu. Dia berjanji bahwa pihak kepolisian akan bekerja sepanjang malam guna mengungkap insiden tragis tersebut.

ATSB juga telah diberitahu dan mengirim petugas untuk menyelidiki insiden.

"Dalam beberapa hari mendatang, penyelidik yang berpengalaman dalam pengoperasian dan pemeliharaan pesawat akan melakukan serangkaian kegiatan pengumpulan bukti di lokasi termasuk pemetaan lokasi, pemeriksaan reruntuhan, dan pemulihan komponen pesawat untuk pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas teknis ATSB di Canberra," jelasnya.

3. Pesawat sebenarnya memiliki parasut untuk meminimalisasi kerusakan saat jatuh

Tiga penumpang yang merupakan cucu Sang pilot bernama Raphael, Evita dan Philomena. Raphael berusia 11 tahun, sedangkan Evita sembilan tahun dan Philomena berusia enam tahun.

Dilansir Daily Mail, pilot itu membawa para cucu untuk mengunjungi keluarga besar selama dua hari sebelum pulang. Tapi dalam perjalanan kembali, nasib buruk menimpa.

Pesawat jenis Cirrus SR22 buatan General Aviation itu merupakan pesawat ringan yang populer dan laris. Pesawat disebut memiliki parasut balistik yang dirancang untuk mencegah kecelakaan seperti yang terjadi di Canberra.

Saat ini penyelidikan terus diupayakan untuk mengetahui kejelasan tentang penyebab kecelakaan tersebut. Keluarga tidak bisa berkata-kata terhadap insiden yang terjadi. Mereka meminta media menghormati privasinya dan berterima kasih atas dukungan besar yang diberikan oleh publik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us