Tunisia dan Suriah Kembali Lanjutkan Hubungan Diplomatik

Jakarta, IDN Times - Suriah akan membuka kembali kedutaannya di Tunisia dan menunjuk seorang duta besar baru di negara Afrika tersebut. Hal itu diumumkan dalam pernyataan bersama Damaskus dan Tunis pada Rabu (12/4/2023)
Tunisia menjadi negara Arab terbaru yang membangun kembali hubungan diplomatik dengan Suriah setelah putus hubungan satu dekade lalu. Adapun keputusan Damaskus itu menyusul langkah Presiden Tunisia Kais Saied yang memulai upaya untuk menunjuk duta besar untuk Damaskus pada minggu lalu.
"Menanggapi prakarsa Presiden Republik Tunisia, pemerintah Suriah memutuskan untuk membuka kembali kedutaan Suriah di Tunisia, dan segera menunjuk seorang duta besar," kata kantor berita resmi Suriah SANA, mengutip pernyataan tersebut.
“Dari keinginan kedua belah pihak untuk memulihkan hubungan Suriah-Tunisia ke jalur normal mereka, konsultasi dan koordinasi sedang berlangsung antara menteri luar negeri untuk lebih mengkonsolidasikan ikatan persaudaraan yang mengakar yang mengikat Suriah dan Tunisia."
1. Kedutaan Suriah di Tunisia ditutup pada 2012
Melansir Al Jazeera, Tunisia mengusir duta besar Suriah pada 2012 setelah pemerintah Bashar al-Assad melakukan represi terhadap pengunjuk rasa damai yang kemudian memicu perang saudara selama lebih dari satu dekade. Sekitar setengah juta warga Suriah tewas dan jutaan mengungsi sejak 2011.
Dengan didukung Rusia, Suriah berhasil mendapatkan kendali atas sebagian besar wilayahnya yang hilang pada tahap awal konflik.
Pemutusan hubungan diplomatik Tunisia dengan Suriah dilakukan saat mantan Presiden Moncef Marzouki masih menjabat. Adapun keputusan tersebut sempat dikritik keras oleh oposisi Tunisia saat itu.
Namun pada 2015, Tunisia mengambil langkah untuk membangun kembali hubungan ketika menunjuk perwakilan konsulernya ke Damaskus untuk mengikuti situasi Tunisia di negara tersebut.
2. Pemulihan hubungan pascagempa
Pemulihan hubungan Suriah dengan negara-negara Arab telah meningkat usai gempa besar yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu. Sejak bencana itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menerima panggilan dan bantuan dari para pemimpin Arab, sebuah momentum yang menurut para analis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dukungan regional.
Pemerintah Arab sebelumnya telah mengucilkan Suriah akibat tindakan brutal pemerintahan al-Assad terhadap pengunjuk rasa damai. Puncaknya, Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011.
3. Negara Arab bahas langkah untuk akhiri isolasi Suriah
Pada awal tahun ini, al-Assad telah mengunjungi Oman dan Uni Emirat Arab, dua negara yang mendukung para pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintahannya. Pemerintah Suriah juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan Arab Saudi untuk membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus dan Riyadh, dilansir dari AP.
Pada akhir pekan ini, sembilan negara Arab akan bertemu di Arab Saudi untuk membahas langkah-langkah untuk mengakhiri isolasi Suriah. Liga Arab diperkirakan akan mengadakan pertemuan puncak di Riyadh pada Mei.