Ukraina Tidak Minta Bantuan Tentara Barat untuk Perangi Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Kamis (31/10/2024), mengatakan negaranya tidak akan meminta kedatangan kontingen militer dari negara-negara Barat untuk menghadapi kedatangan tentara Korea Utara (Korut) yang membantu Rusia.
Sebelumnya, Ukraina sudah mengumumkan rencana memobilisasi sebanyak 160 ribu warga laki-laki dalam militer. Tambahan personel militer baru disebut akan mempertahankan kapasitas militer Ukraina dalam melawan gempuran Rusia di Donetsk.
1. Berisiko mengurangi kepercayaan terhadap militer Ukraina

Zelenskyy mengungkapkan, rencana pengiriman kontingen militer dari negara sekutu berisiko mengurangi kepercayaan kepada militer Ukraina.
"Saya tahu semua orang cukup skeptis tentang ini dan sangat berhati-hati. Kami tidak pernah mempromosikan ide ini dan tidak pernah membicarakan masalah ini secara detail. Ini sangat berbahaya ketika tidak ada keputusan dari pemimpin dan publik," kata dia, dilansir dari Interfax.
Ia menambahkan, isu ini sangat berbahaya karena Ukraina akan kehilangan dukungan dari sekutunya.
2. Sebut tidak ada reaksi Barat menanggapi kedatangan militer Korut
Zelenskyy juga percaya bahwa Rusia sudah setuju mengirim pasukan teknis dan warga sipil dari Korut dalam jumlah besar untuk bekerja di industri militer Rusia.
"Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengecek reaksi dari Barat. Saya percaya bahwa setelah semua reaksi tersebut, Putin akan menentukan dan kemungkinan meningkatkan jumlah kontingen dari Korut. Reaksi Barat dalam menanggapi masalah ini saat ini, masih nol," tuturnya, dikutp TVP World.
Zelenskyy menambahkan, tentara Korut sudah pasti akan tewas saat diterjunkan ke Ukraina karena tidak memiliki pengalaman berperang. Ia juga mengklaim Putin sangat takut untuk menerapkan mobilisasi militer lagi di Rusia.
Ia mengungkapkan, Pemimpin Korut Kim Jong-un diuntungkan dengan penerjunan tentaranya ke Ukraina. Dengan itu, tentara Korut akan mendapatkan pengalaman berperang secara langsung.
3. Ukraina ungkap tiga nama jenderal Korut yang dikirim ke Rusia

Duta Besar Ukraina di PBB, Sergiy Kyslytsya, mengungkap tiga nama jenderal Korut yang diterjunkan untuk membantu Rusia. Mereka adalah Kolonel Jenderal Kim Yong Bok, Kolonel Jenderal Ri Chang Ho, dan Mayor Jenderal Sin Kum Cheol.
Melansir The Kyiv Independent, Kim Yong Bok akan ditugaskan sebagai perwakilan Kim Jong-un di Rusia dan mengatur pasukan khusus XI Corps. Sedangkan Ri Chang Ho akan ditugaskan sebagai kepala mata-mata dalam membantu militer Rusia. Sin Kum Cheol akan menjadi kepala operasional tentara di lapangan.
Kyslytsya mengatakan, Rusia sudah berencana menerjunkan 2-3 ribu tentara Korut di garis depan. Ia menyebut tentara Korut akan disamarkan dengan menggunakan seragam tentara Rusia dan masuk dalam formasi batalion tentara etnis minoritas dari Timur Jauh Rusia.