Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Perpanjang Sanksi ke Rusia imbas Aneksasi Krimea

bendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)

Jakarta, IDN Times - Dewan Uni Eropa, pada Senin (17/6/2024), mengumumkan penambahan sanksi kepada Rusia terkait aneksasi Krimea dari Ukraina. Langkah ini untuk memberikan tambahan efek jera kepada Moskow terkait aksi sepihaknya.

Sejak Juni 2014, Brussels sudah memberikan sanksi kepada Moskow terkait aneksasi Krimea. Bersamaan dengan itu, negara-negara anggota UE menolak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia dan tetap memasukkannya sebagai teritori Ukraina. 

1. Perpanjang sanksi kepada Rusia hingga Juni 2025

Dalam keputusan ini, sanksi-sanksi dari UE ke Rusia akan diperpanjang hingga 23 Juni 2025. Sanksi tersebut termasuk pemblokiran impor produk yang berasal dari wilayah aneksasi Krimea atau Sevastopol ke dalam teritori UE. 

Dilaporkan Ukrinform, ekspor sejumlah barang dan teknologi dari perusahaan asal Krimea atau penggunaan teknologi untuk kepentingan sektor transportasi, telekomunikasi, dan energi untuk eksplorasi migas juga mendapat restriksi UE. 

"Sejak 2022, Rusia sudah melakukan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dengan sejumlah aksi yang tidak dapat dibenarkan. Ini ditambah dengan agresi militer terhadap Ukraina," terangnya. 

2. Ukraina klaim sukses merusak sistem pertahanan udara Rusia di Krimea

Misil jarak jauh Ukraina. (x.com/DefenceU)

Pada hari yang sama, Pusat Komando Militer Ukraina mengklaim berhasil merusak 15 sistem pertahanan udara Rusia di Krimea sejak Mei. Sistem pertahanan udara yang terdampak serangan tersebut diketahui bertipe S-300, S-350, dan S-400. 

Dilansir RFE/RL, pakar militer Ukraina menyebut bahwa sistem pertahanan udara S-400 diketahui sebagai salah satu alutsista yang paling modern di dunia. Disebut senjata tersebut memiliki harga produksi senilai 600 juta dolar AS (Rp9,8 triliun) per unit. 

"Sistem pertahanan udara Rusia di wilayah okupansi Krimea semakin melemah dari hari ke hari. Dengan ini, kami yakin bahwa hari pembebasan Krimea akan semakin dekat," ungkapnya. 

Sementara itu, Ukraina terus mengharapkan agar Barat mau membantunya dalam meningkatkan kapabilitas pertahanan udara. Kiev berniat mengakuisisi beberapa pesawat jet F-16 dari negara-negara Barat. 

3. AS beri sanksi perusahaan finansial yang berhubungan dengan Rusia

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)

Pekan lalu, Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) sudah mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia dalam melemahkan pendanaan perangnya di Ukraina, dengan meningkatkan taruhan pada bank-bank asing yang masih berbisnis dengan Rusia.

Dilansir The Moscow Times, sanksi tersebut berdampak kepada lebih dari 300 perusahaan yang berasal dari Rusia, China, Turki, hingga Uni Emirat Arab (UEA). 

"Hari ini, sejumlah sanksi akan diterapkan untuk memblokir jalan Rusia mendapatkan material dan peralatan dari dunia internasional, termasuk ketergantungan kepada suplai peralatan krusial dari negara ketiga," tuturnya. 

"Kami meningkatkan risiko finansial yang berhubungan dengan mesin perang Rusia dan mengeliminasi jalur penghindaran dan mengurangi kekuatan Rusia untuk mengakses teknologi asing, peralatan, perangkat lunak, dan layanan IT," tambahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us