Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Utusan Israel dan Palestina Ribut di Rapat DK PBB soal Masjid Al Aqsa

Potret rapat Dewan Keamanan PBB (twitter.com/UN)

Jakarta, IDN Times - Utusan Israel dan Palestina saling bertikai dalam rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Jumat (6/1/2023). Perseteruan itu imbas kunjungan kontroversial Menteri Israel ke kompleks Masjid al-Aqsa.

Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menganggap rapat darurat itu tidak jelas dan menyedihkan. Sementara, Dubes Palestina menuduh Israel melakukan penghinaan.

DK PBB langsung membahas masalah kunjungan menteri Israel usai menuai kecaman dari warga Palestina dan negara-negara lain. Rapat diadakan di markas besar PBB di New York atas permintaan Uni Emirat Arab dan China.

1. Penilaian Israel seputar rapat DK PBB

Potret Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben-Gvir (kiri) mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Selasa (3/1/2023) (twitter.com/itamarbengvir)

Dilansir Al Arabiya, sebelum rapat dimulai, utusan Israel mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengadakan pertemuan semacam itu.

“Mengadakan sesi Dewan Keamanan non-event itu benar-benar absurd,” ujar Erdan, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, telah memicu gelombang kecaman internasional, termasuk dari sekutunya Amerika Serikat (AS).

Masjid al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga umat Islam, yang kawasannya dianeksasi oleh Israel. Kompleks itu juga tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebutnya sebagai Temple Mount.

Di bawah status quo lama, kaum non-Muslim diperbolehkan datang ke situs tersebut pada waktu tertentu, namun tidak diizinkan untuk berdoa di sana. Akan tetapi, warga Palestina tetap dibuat geram karena banyak beberapa nasionalis Israel yang diyakini beribadah secara diam-diam.

Utusan Israel mengatakan, kunjungan itu sesuai dengan status quo. Menambahkan bahwa siapapun yang mengklaim sebaliknya hanya akan memperparah situasi.

“Mengklaim bahwa kunjungan singkat dan sepenuhnya sah ini harus memicu sidang darurat Dewan Keamanan adalah hal yang menyedihkan,” kata Erdan.

2. Palestina anggap kunjungan menteri Israel ke Masjid al-Aqsa sebagai penghinaan

Ilustrasi Yerusalem (pixabay.com/oktay karataşoğlu)

Melansir France24, negara-negara barat telah memperingati bahwa kunjungan itu mengancam aturan-aturan yang rapuh di setiap situs suci di Yerusalem.

Dubes Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menuduh Israel melakukan penghinaan mutlak terhadap negaranya, anggota dewan, dan seluruh komunitas internasional. Oleh karena itu, Mansour meminta anggota Dewan untuk bertindak.

“Garis merah apa yang Israel perlu lewati agar Dewan Keamanan akhirnya mengatakan, ‘Cukup sudah,’ dan bertindak sesuai dengan itu?” tanya Mansour.

3. AS kecam tindakan Israel dan serukan solusi dua negara

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Dalam pertemuan itu, Robert Wood selaku diplomat AS mengatakan, Washington menentang setiap tindakan sepihak yang menyimpang dari status quo. Menurutnya, hal seperti itu tidak dapat diterima.

“Kami mendesak Israel dan Palestina untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketenangan, mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut, dan menjaga kemungkinan solusi dua negara untuk perdamaian di Timur Tengah," ujar Wood.

4. Palestina puas dengan keputusan Dewan soal status quo Masjid al-Aqsa

Ilustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosny_salah)

Selama bertahun-tahun, Dewan Keamanan telah mengadopsi beberapa resolusi terkait konflik Israel-Palestina. Badan tersebut mendukung solusi dua negara untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Setelah rapat dua jam itu selesai, Mansour mengaku puas dengan hasil keputusan Dewan yang mempertahankan status quo Masjid al-Aqsa.

Menambahkan, ia tidak mengharapkan tindakan konkret lebih lanjut dari badan dunia itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us