Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vatikan: Kondisi Pernapasan Paus Fransiskus Tiba-Tiba Memburuk

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri), mantan Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (ketiga kanan) berbincang saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri), mantan Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (ketiga kanan) berbincang saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Intinya sih...
  • Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan 'terisolasi' di rumah sakit setelah muntah dan batuk bronkospasme.
  • Paru-paru pria 88 tahun itu harus disedot dan dibersihkan dari muntahan, serta menerima oksigen untuk membantunya bernapas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kondisi Paus Fransiskus tiba-tiba memburuk. Vatikan mengatakan, ia mengalami krisis pernapasan 'terisolasi' di rumah sakit.

"Paus muntah-muntah dan kondisi pernapasannya tiba-tiba memburuk, setelah batuk bronkospasme," kata Vatikan, dilansir dari BBC, Sabtu (1/3/2025).

Paru-paru pria 88 tahun itu harus disedot dan dibersihkan dari muntahan. Ia sekarang menerima oksigen untuk membantunya bernapas.

1. Belum ada prognosis apapun

Sumber-sumber Vatikan mengatakan, dokter Paus membutuhkan waktu 24-48 jam untuk menentukan apakah ada kerusakan dan kemunduran pada kondisinya. Untuk saat ini, mereka masih belum memberikan prognosis apapun.

"Paus tetap waspada dan dalam semangat yang baik," kata sumber-sumber Vatikan.

2. Kondisi pernapasan Paus memburuk

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Dalam pernyataanya, Vatikan mengatakan, Paus mengalami batuk bronkospasme usai menjalani fisioterapi pernapasan dan doa di kapel pada pagi hari.

"Bapa suci mengalami kiris bronkospasme yang terisolasi, yang kemudian menyebabkan episode muntah, disertai inhalasi dan kondisi pernapasan yang tiba-tiba memburuk," kata Vatikan.

Saat ini, Paus dibius dengan bronkoaspirasi dan memulai ventilasi mekanis non-invasif.

"Responsnya baik terhadap pertukaran gas," sambung pernyataan itu.

Sumber-sumber Vatikan mengatakan, krisis terbaru terjadi sekitar pukul 14:00 waktu setempat, tetapi tidak mengatakan berapa lama itu berlangsung. Episode terbaru ini terjadi setelah beberapa hari di mana pernyataan Vatikan sedikit lebih positif mengenai kemajuan dalam kondisi Paus.

3. Paus minta didoakan umat Katolik dunia

Paus dirawat di rumah sakit pada 14 Februari 2024 setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari. Ia pertama kali dirawat karena bronkitis sebelum didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya.

Pada 22 Februari, Vatikan menyatakan, Paus telah mengalami krisis pernapasan dan berada dalam kondisi kritis, tetapi kemudian pada hari Minggu merilis pembaruan yang menyatakan bahwa ia tidak menunjukkan krisis pernapasan lebih lanjut.

Keesokan harinya, Paus mengeluarkan pernyataan yang meminta umat Katolik untuk mendoakannya setelah ia tidak dapat menyampaikan doa Angelus tradisional secara langsung selama minggu kedua berturut-turut. Sementara Vatikan mengatakan kesehatan Paus membaik, Vatikan menambahkan beberapa hari stabilitas klinis lebih lanjut diperlukan untuk menyelesaikan prognosis.

Paus sangat rentan terhadap pneumonia, infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, setelah ia menderita radang selaput dada, radang paru-paru, saat masih muda dan menjalani pengangkatan sebagian paru-paru.

Pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut telah dirawat di rumah sakit beberapa kali selama 12 tahun masa jabatannya, termasuk dirawat karena bronkitis di rumah sakit yang sama pada Maret 2023. Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina, adalah orang Amerika Latin pertama dan Jesuit pertama yang memimpin Gereja Katolik Roma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us