Wamenlu Anis Matta Harap Warga Suriah Bisa Mulai Hidup Baru

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, menyatakan Indonesia terus memantau dengan cermat perkembangan situasi di Suriah, serta menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk menjaga keamanan dan keselamatan rakyat Suriah.
Hal itu menanggapi kejatuhan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang tumbang pada Minggu, 8 Desember 2024.
"Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik,” kata Anis, dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).
“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan sebagai prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” ucap dia.
1. Perlindungan warga sipil harus diutamakan

Di samping itu, Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional.
“KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya.
2. Pemberontak kuasai Damaskus dan klaim tumbangkan rezim Assad

Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah resmi berakhir seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus, dan para pemberontak yang berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu kemarin.
“Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir dan Suriah akan memulai masa depan baru,” sebut pernyataan para pemberontak.
Dini hari tadi, para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus dan Bandara Damaskus. Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan pesawat meninggalkan Damaskus.
3. Bashar al-Assad ada di Rusia

Sementara, Bashar al-Assad kabur dari Damaskus sejak Minggu, 8 November 2024. Sempat menjadi teka-teki di mana keberadaannya, kini Assad diyakini berada di Moskow, Rusia. Hal ini dibenarkan oleh Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.
“Bashar al-Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow dan diberi suaka atas dasar pertimbangan kemanusiaan,” kata pernyataan Kremlin.
Rusia, yang memiliki dua pangkalan militer utama di Suriah adalah sekutu setia Assad dan berperan dalam perang saudara Suriah selama 3 tahun terakhir.
Namun Rusia tampaknya tak bisa membantu mempertahankan kekuasaan rezim Assad di Suriah, yang harus menghadapi serangan kelompok pemberontak sejak akhir November kemarin.