Saat Ngopi dengan Pemred, Prabowo Dipanggil Jokowi

Jakarta, IDN Times – Ruang kerja Prabowo Subianto yang berfungsi sebagai perpustakaan dua lantai itu menjadi saksi pertemuan Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Rakyat (Gerindra) dengan puluhan pemimpin redaksi dan jurnalis senior.
Hari Minggu 18 Juni 2023, Prabowo menghabiskan waktu hampir delapan jam sejak pukul 10.00 WIB untuk berdiskusi terbuka, blak-blakan, di kediaman pribadinya, kompleks Garudayaksa, di kawasan Hambalang, Sentul, Bogor. Tuan rumah menyajikan penganan kue-kue tradisional, gorengan, aneka bubur, dan tentu saja, Kopi Hambalang. Racikan kopi khusus dengan paduan krim karamel dan aroma wangi dari kayu manis. Kopinya jenis Arabika. Prabowo memang penikmat kopi ini.
Sekitar pukul 11.30 WIB, ajudan Prabowo, Teddy, menyodorkan secarik kertas dengan catatan. “Wah, saya dipanggil Presiden Jokowi untuk makan siang di Istana Bogor. Kita masih punya waktu untuk diskusi. Nanti kalian makan siang di sini ya, sudah disiapkan. Kalau kalian mau menunggui, dari Istana ngobrol-ngobrol kita lanjutkan. Terserah. Saya sih siap sampai jam 11 malam,” kata Prabowo.
Jurnalis yang hadir sepakat menunggu. Kami jarang bertemu dengan Prabowo yang tidak memegang langsung telepon genggamnya. Jadi, ini kesempatan baik untuk mengulik banyak hal. Buat saya pribadi yang sudah mewawancarai dua sosok lain yang sudah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh partai politik pendukung, bertemu Prabowo adalah bagian dari mencari informasi penyeimbang. Tugas penting seorang jurnalis, dan tentunya media di mana saya bekerja.
1. Prabowo makan siang dengan Presiden Jokowi dan bahas ini

Prabowo meninggalkan acara kami selama sekitar 2,5 jam. Lama juga ya, apa yang dibahas? “Perjalanannya saja sudah satu jam. Lumayan macet,” kata Prabowo. Prabowo mengatakan tidak bisa membagi isi pembicaraan. Rahasia. Saya tanya apa menu makan siang dengan Jokowi? “Masakan Jawa. Enak. Saya makan ayam gorengnya,” jawab Prabowo. Teman-teman terus mencoba mengulik apa yang dibicarakan di makan siang itu?
“Ya, ya kalian wartawan terus coba-coba ya. Presiden tanya saya begini, saya jawab begitu,” ujar Prabowo yang mencoba ngeles menjawab. Kami semua tertawa.
Tapi kemudian, sesudah beberapa waktu diskusi, Prabowo mengatakan dia cerita ke Presiden Jokowi bahwa dia tengah menjadi tuan rumah pertemuan dengan pemimpin redaksi. Presiden mengatakan, “Bagus itu. Sampaikan saja semuanya ke mereka.” Kami lantas bilang, "Nah, Presiden bilang sampaikan. Ayo disampaikan, Pak.”
Prabowo kemudian menyampaikan tiga hal. Pertama, dia menyampaikan ucapan terima kasih karena Presiden Jokowi membela dia berkaitan dengan kontroversi yang muncul sesudah dia menyampaikan proposal perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Prabowo menyampaikan proposal itu saat berpidato di forum Shangri-La Dialogue 2023 yang diadakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) di Singapura pada 3 Juni 2023.
Kedua, Prabowo berterima kasih karena diajak Jokowi ke acara peresmian Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi, pada hari Rabu 14 Juni 2023. “Banyak yang komentar, apa urusannya Prabowo diajak hadir ke acara itu. Presiden mengatakan, lha, kan Kemenhan sedang membangun rumah sakit, jadi bisa sekalian melihat contoh rumah sakit yang baik,” demikian Prabowo menyampaikan jawaban Presiden.
Foto Prabowo, Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, dan pengusaha Aguan di acara itu beredar luas. Di foto itu Jokowi dan Prabowo Nampak tertawa riang. Publik menafsirkan, kebersamaan Jokowi dengan Prabowo di sejumlah kegiatan, adalah sinyal dukungan Jokowi ke Prabowo untuk pemilihan presiden 2024.
Ketiga, Prabowo pamit mau berkunjung ke luar negeri. Prabowo juga bertanya apakah Presiden Jokowi akan menonton FIFA Match Day antara Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Argentina, Senin (19/6/2023). Jokowi akan menonton. “Saya juga nonton Pak,” kata Prabowo.
2. Prabowo menganjurkan pemimpin redaksi membaca buku Why Nations Fail

Di ruang kerja yang luas itu, ada meja kerja dengan latar belakang lukisan Jenderal Besar Sudirman, dan dua lukisan paman Prabowo yang gugur dalam pertempuran Lengkong, yaitu Kapten Anumerta Subianto Djojohadikusumo dan Taruna Sujono Djodjohadikusumo. “Mereka masih muda sekali saat gugur di pertemuan yang dipimpin Mayor Daan Mogot,” kata Prabowo. Ayah Prabowo, Begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo adalah kakak dari Kapten Subianto dan Taruna Sujono. Sumitro pernah menjadi menteri perdagangan dan industri, menteri keuangan dan menteri riset di era Orde Lama maupun Orde Baru.
Ada dua set sofa warna krem dan putih. Salah satunya ada papan catur. Sejumlah patung kuda. Ribuan buku, termasuk buku tentang strategi perang. Ada 16 pilar yang dihiasi cenderamata pedang komando dari sejumlah relasi Prabowo dari berbagai negara, dan meja panjang untuk rapat, bisa menampung sekitar 20-an orang. Kami duduk di meja itu saat diskusi dengan Prabowo. Karena peserta lebih banyak, ada lapisan kedua. Bangunan dan mebel di rumah Prabowo kental nuansa Jawa.
Saya duduk tak jauh dari Prabowo. Selama kami diskusi, beberapa kali Prabowo mengangkat dan membahas isi buku Why Nations Fail karya Daron Acemoglu dan James A. Robinson. “Buku ini sangat penting. Kalian baca ya,” kata Prabowo. Saya menangkap kesan bahwa Prabowo terinspirasi buku itu dalam menyusun kebijakan jika dia terpilih sebagai Presiden.
Prabowo gemar membaca buku dan menjadikannya sebagai referensi. Sekitar 24 tahun tahun lalu, saat saya wawancarai dia di Bangkok, Thailand, dia memberikan buku berjudul Lords of The Rim, yang ditulis oleh jurnalis investigasi, Sterling Seagrave. Penulis buku ini dianggap sebagai ahli soal sejarah Tiongkok, dan bagaimana China mengembangkan pengaruh bisnisnya ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Buku itu pertama kali diterbitkan tahun 1995, Prabowo memberikan buku itu (sudah dalam kondisi dibaca, jadi agak lecek), pada 14 Oktober 1999. Di halaman depan dia menulis, "Untuk Uni, untuk mengerti keadaan Indonesia sekarang, Anda harus baca buku ini.”
Bagaimana sikap Prabowo terhadap anggapan bahwa pemerintahan Jokowi dipandang lebih dekat dengan China, serta kebijakan Prabowo jika menjadi presiden soal persaingan AS-China adalah pertanyaan yang saya ajukan. Karena baru presentasi di media forum di Taiwan pekan lalu, saya sedang tertarik soal ini. Dia menjawab cukup panjang, detail, diwarnai sejumlah interaksi dan komunikasi personal antara dia dengan sosok-sosok penting di pemerintah AS dan China. Saya tidak bisa menyampaikan di sini karena diminta sebagai informasi latar belakang.
Wawancara saya dengan Prabowo 24 tahun lalu dimuat di Majalah Panji Masyarakat. Pembaca bisa membacanya di ranah maya dengan kata kunci : Uni Lubis, Prabowo Subianto. Judulnya: Saya Dikhianati Habibie.
Yang bisa saya simpulkan, apa yang ada di buku yang dia berikan ke saya 24 tahun lalu, masih relevan.
Prabowo juga bercerita bahwa dia menikmati dan belajar dari sejumlah ahli, termasuk Wang Gungwu guru besar sejarah Tiongkok di Universitas Nasional Singapura. Wang juga Ketua Dewan Pengelola Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew. Sosok Wang dianggap ikonik dan disebut sebagai yang paling ahli soal sejarah di Asia termasuk Tiongkok. Prabowo menonton pidato Wang yang disiarkan lewat YouTube.
3. Prabowo menyajikan menu favorit saat menjamu pemimpin redaksi

Selain minum kopi Hambalang, nyemil tahu goreng dan bakwan, Prabowo juga minum segelas minuman vitamin C saat acara. Di meja tempat dia duduk, disiapkan lembaran-lembaran cetak presentasi yang juga dia sampaikan kepada kami lewat layar lebar. Ada daftar nama kami peserta, buku notes warna hitam dengan pulpen, handuk kecil putih dan tisu. Di bawah meja saya lihat ada tempat sampah untuk membuang tisu. Dan tentu saja buku Why Nations Fail.
Di antara sejumlah kata yang banyak dia ulang-ulang selama acara adalah “trickle-down effect”. Menetes ke bawah. Dia mengulang ini saat membahas kebjakan ekonomi.
Saat Prabowo menemui Jokowi untuk makan siang di Istana Bogor, kami juga dijamu makan siang di area Wisma 1, yang berhubungan langsung dengan ruang kerja Prabowo. Menunya coto Makassar dan aneka hidangan khas Sumatera Barat dari Rumah Makan Padang Pagi Sore. “Ini kegemaran Pak Prabowo. Coto Makassar yang dagingnya lembut, dari rumah makan Pelangi. Kalau buka puasa di bulan Ramadan, ini menu favorit," kata Sjafrie Sjamsoedin, staf khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan. Sjafrie adalah purnawirawan bintang tiga TNI AD, pernah jadi wakil menhan, dan teman lama Prabowo sejak di Akademi Militer. Sahabat dekat.
Restoran Pelangi juga kegemaran Jusuf Kalla, wakil presiden ke-10 dan ke-12. Saya pernah dijamu makan siang dan ngobrol di sana. Begitu pula Restoran Padang Pagi Sore termasuk favorit penikmat masakan Padang. Staf di Padepokan Garudayaksa menyajikan lauk rendang, ayam pop, ayam goreng, dan sayur daun singkong. Nikmat.
Sebenarnya obrolan saat makan siang itu sangat menarik. Tapi sifatnya informasi latar-belakang. Dalam pertemuan hadir juga sejumlah staf menhan dan pakar seperti ekonom senior Didik J. Rachbini, mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, serta guru besar Universitas Indonesia bidang Teknik Sipil dan Geoteknik, yang mantan Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji. “Para pakar lintas ilmu di tim Prabowo dikoordinasikan oleh Pak Jimly Asshidiqie,” kata Sjafrie. Jimly adalah guru besar hukum tata negara, juga Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia periode jabatan pertama.
Prabowo banyak membahas soal strategi dan kondisi pertahanan. Ini alasan utama mengapa dia meminta penjelasannya tidak untuk publikasi, karena sensitifitas informasi.
Teman-teman bertanya macam-macam soal, terutama soal capres 2024. “Merasa gak Presiden Jokowi mendukung Anda? Siapa cawapres? Apa kriteria cawapres? Bagaimana hubungan dengan capres dan cawapres lain? Itu antara lain pertanyaan dari jurnalis ke Prabowo.
Acara diakhiri dengan Prabowo menyediakan waktu berfoto berdua dengan semua yang hadir. Ini memakan waktu 30 menit sendiri. Selama diskusi Prabowo banyak tertawa, bahkan sempat menyanyikan sebait dari dua lagi favoritnya, yang judulnya “Pertemuan” karya Mus K. Wirya dan “Senandung Rindu” yang dinyanyikan Tetty Kadi. “Saya suka rock and roll. Beatles saya suka,” kata Prabowo.
Pertemuan juga disela sekitar 10 menitan, saat Prabowo menyampaikan pidato singkat kepada kader Gerindra yang sedang berkumpul di dua lokasi, Jakarta Barat dan Bogor Barat. "Setiap akhir pekan Bapak memang bertemu secara virtual dengan kader-kader Gerindra di seluruh Indonesia," kata Angga Prabowo, koordinator tim media center Gerindra dan Prabowo.
Makan siang di Istana Bogor, diajak ke peresmian RS, ikut dalam kunjungan ke Malaysia, tanam mangrove serentak, makan di rumah Jokowi di Solo saat Idul Fitri 2023, adalah peristiwa publik yang menampilkan Jokowi dan Prabowo dalam satu bingkai foto. Makin sering bersama Jokowi, pengaruhnya terhadap angka survei elektabilitas Prabowo lumayan. Surveinya naik, bahkan ada lembaga survei yang menempatkan Prabowo di peringkat pertama, mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Tapi Jokowi juga banyak foto kebersamaan dengan Ganjar. Seminggu sebelum makan siang dengan Prabowo, tepatnya Jumat 9 Juni 2023, Jokowi makan malam bareng Ganjar di Istana. Sebelumnya, sejumlah acara juga membuat Jokowi dan Ganjar dalam satu bingkai foto.
Dukungan Jokowi masih penting untuk menaikkan elektabilitas capres. Jokowi nampaknya sedang baby sitting, atau mengasuh dua capres, yaitu Prabowo dan Ganjar. Siapa sebenarnya yang didukung Jokowi di Pilpres 2024?