6 Fakta Harrier Bersayap Panjang, Senang Membuat Sarang di Atas Tanah

- Harrier bersayap panjang merupakan penghuni setia habitat terbuka di Amerika Selatan, bergantung pada kawasan dengan vegetasi rendah untuk memudahkan pengintaian mangsa.
- Burung ini memiliki ukuran sayap hingga 155 cm, dengan perbedaan warna yang mencolok antara jantan dan betina untuk membantu mereka berkamuflase di lingkungan terbuka.
- Harrier bersayap panjang adalah predator oportunistik yang senang memburu mamalia kecil hingga serangga dengan strategi terbang rendah dan melayang perlahan di atas tanah.
Bentangan padang rumput dan rawa-rawa di Amerika Selatan menyimpan satu jenis burung pemangsa yang jarang dikenal, namun harrier bersayap panjang (Circus buffoni) sangat menarik untuk dipelajari. Banyak orang tidak menyangka bahwa di balik penampilannya yang tenang, harrier bersayap panjang adalah pemburu ulung dengan strategi berburu yang sangat efisien.
Keberadaannya juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitat aslinya. Burung ini menunjukkan bagaimana evolusi membentuk kemampuan adaptasi luar biasa terhadap lingkungan terbuka. Yuk, kita telusuri lebih dalam fakta-fakta unik dari burung pemangsa satu ini!
1. Penghuni habitat terbuka yang luas

Dilansir laman Birds of the World, harrier bersayap panjang (Circus buffoni) merupakan penghuni setia habitat terbuka yang luas, terutama padang rumput, lahan basah, dan rawa-rawa di Amerika Selatan. Mereka ditemukan di negara-negara seperti Argentina, Brasil, Uruguay, Paraguay, hingga Bolivia.
Burung ini sangat bergantung pada kawasan yang memiliki vegetasi rendah untuk memudahkan pengintaian mangsa dari udara. Habitat seperti sabana dan tanah pertanian yang tidak terlalu padat manusia juga menjadi tempat favorit bagi mereka. Keberadaan air seperti rawa atau danau dangkal sering kali mendukung ekosistem Harrier bersayap panjang juga diketahui cukup fleksibel selama tersedia ruang terbuka dan sumber makanan, mereka dapat bertahan bahkan di lahan yang sedikit terganggu aktivitas manusia.
2. Memiliki ukuran sayap hingga 155 cm

Dikenal sebagai harrier bersayap panjang karena bentuk tubuhnya yang ramping dan memiliki sayap yang sangat panjang, burung ini punya penampilan yang cukup mencolok saat terbang. Dilansir laman Birda, rentang sayapnya mencapai sekitar 120 hingga 155 cm, menjadikannya sangat efisien saat melayang rendah di atas tanah. Ukurannya sendiri berkisar antara 48 hingga 60 cm.
Yang menarik, terdapat perbedaan warna yang cukup mencolok antara jantan dan betina. Jantan umumnya berwarna abu-abu pucat dengan ujung sayap hitam, sedangkan betina cenderung coklat gelap dengan pola bergaris, lebih besar dan lebih berat dari jantan. Warna bulunya membantu mereka berkamuflase di lingkungan terbuka, baik saat terbang maupun saat berdiam diri di tanah.
3. Predator yang senang memburu mamalia kecil hingga serangga

Harrier bersayap panjang adalah predator oportunistik yang mengandalkan strategi berburu, terbang rendah dan melayang perlahan di atas tanah untuk mendeteksi mangsa. Dilansir laman iNaturalist, makanan utamanya terdiri dari mamalia kecil seperti tikus, burung kecil, amfibi, dan reptil, bahkan terkadang serangga besar.
Mereka bisa menukik cepat begitu mendeteksi gerakan kecil dari rumput. Strategi terbang rendah ini membuat mereka efisien dan diam-diam, sehingga mangsa sering tidak sadar sebelum disergap. Penglihatan mereka juga sangat tajam, sehingga memungkinkan mereka mendeteksi gerakan kecil bahkan dari ketinggian beberapa meter.
4. Membuat sarang langsung di atas tanah

Dilansir laman Birds of Colombia, tidak seperti banyak burung pemangsa lainnya yang membangun sarang di atas pohon atau tebing, harrier bersayap panjang justru membuat sarang langsung di atas tanah. Lokasinya biasanya tersembunyi di semak-semak, rerumputan tinggi, atau vegetasi rawa yang lebat.
Sarang mereka terbuat dari rumput, ranting kecil, dan dedaunan, dan umumnya dibuat oleh betina. Dalam satu musim kawin, betina bisa menetaskan 3 hingga 5 telur yang dierami selama sekitar 30 hari.
Karena letaknya di tanah, sarang ini sangat rentan terhadap gangguan predator darat seperti rubah, ular, dan bahkan anjing liar. Oleh karena itu, pilihan lokasi sarang menjadi hal krusial untuk kelangsungan anak-anak burung.
5. Dikenal sebagai burung yang soliter

Dilansir laman Nature Web, meski terbang bebas di alam terbuka, harrier bersayap panjang justru dikenal sebagai burung yang soliter alias penyendiri. Mereka jarang terlihat berkelompok, bahkan saat musim migrasi atau musim kawin. Pola hidup ini menunjukkan preferensi individu terhadap ruang pribadi dan minimnya interaksi sosial, berbeda dengan burung seperti bangau atau burung air yang suka berkelompok.
Gaya hidup ini juga tercermin dari cara mereka berburu—selalu sendiri, fokus, dan tanpa gangguan dari individu lain. Hanya saat membesarkan anak, mereka menunjukkan interaksi intens antara jantan dan betina. Namun, setelah itu, mereka kembali pada kehidupan mandiri.
6. Dapat menjelajah dalam jarak jauh

Salah satu hal menakjubkan dari Circus buffoni adalah kemampuannya menjelajah dalam jarak sangat jauh di kawasan Amerika Selatan. Harrier ini tercatat memiliki salah satu rentang distribusi terluas di antara jenis harrier lain di wilayah tersebut.
Dilansir laman Birds of the World, mereka ditemukan dari dataran rendah Brasil hingga padang rumput Argentina, dan bahkan mencapai dataran tinggi Bolivia. Dalam sehari, seekor harrier bersayap panjang bisa menempuh puluhan kilometer untuk mencari makan atau berpindah lokasi.
Mereka tidak menetap dalam satu tempat terlalu lama, melainkan akan berpindah-pindah sesuai ketersediaan mangsa dan kondisi lingkungan. Rentang jelajah yang luas ini juga menjadikan mereka sebagai indikator ekologis penting untuk perubahan habitat regional.
Harrier bersayap panjang adalah simbol dari keindahan dan efisiensi dalam dunia burung pemangsa yang sering kali luput dari perhatian. Sayangnya, meski status konservasinya saat ini masih tergolong Least Concern, tekanan terhadap habitat mereka terus meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan tata guna lahan, degradasi ekosistem rawa, serta gangguan manusia menjadi ancaman nyata yang mengintai. Karena itu, penting untuk menjaga lahan terbuka dan basah agar keberadaan mereka tetap lestari.