Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Prabowo Bidik Investasi Rp45.573 Triliun hingga 2029

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Target investasi pada 2025-2029 mencapai Rp47.573 triliun untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen
  • Investasi rata-rata Rp9.514,69 triliun per tahun berasal dari pemerintah, BUMN, dan swasta
  • Kontribusi sektor keuangan ditargetkan rata-rata sebesar 20,73 persen per tahun dengan pendalaman sektor keuangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menetapkan target investasi pada 2025-2029 mencapai Rp47.573 triliun. Kebutuhan investasi ini dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.

Adapun target ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

1. Kontribusi investasi swasta ditargetkan 86,65 persen

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut beleid tersebut, dibutuhkan investasi rata-rata Rp9.514,69 triliun per tahun yang berasal dari investasi pemerintah, investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan investasi swasta atau masyarakat.

Dengan rincian investasi pemerintah Rp3.435,04 triliun dengan share 7,22 persen, investasi BUMN Rp2.915,14 triliun dengan share 6,13 persen dan investasi swasta Rp41.223,26 triliun dengan share 86,65 persen. 

Adapun investasi yang efisien dan transformatif menjadi salah satu kunci dalam mendorong perekonomian pada 2025-2029.

2. Pemerintah ingin pendalaman pasar keuangan ditingkatkan

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Tak hanya itu, dalam kurun 2025-2029, kontribusi sektor keuangan meliputi perbankan, saham, dan obligasi korporasi ditargetkan rata-rata sebesar 20,73 persen per tahun. Oleh karena itu, diperlukan percepatan pendalaman sektor keuangan, baik konvensional maupun syariah.

Percepatan pendalaman sektor keuangan ke depan tidak hanya difokuskan pada perbankan, melainkan juga pada sektor keuangan nonbank (termasuk pasar modal).

"Selain itu, peran dana sosial syariah seperti zakat dan wakaf sebagai altematif sumber pembiayaan investasi perlu ditingkatkan, mengingat potensinya yang besar," tulis Perpres tersebut.

3. Percepatan pendalaman pasar keuangan bakal dilakukan di berbagai daerah

Ilustrasi transaksi aset kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi transaksi aset kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya, percepatan pendalaman sektor keuangan akan dilakukan di berbagai wilayah
di Indonesia, guna mendukung pemerataan pembangunan yang lebih inklusif dan
berkelanjutan.

Keseluruhan arah kebilakan tersebut tentunya didukung oleh penguatan sinergi dan koordinasi antarseluruh pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk
penguatan peran tim percepatan akses keuangan di daerah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us