RI Nego supaya Ekspor CPO hingga Kopi ke AS Tanpa Tarif
- Tidak semua produk yang diimpor dari AS bebas hambatan tarif dan nontarif
- Produk yang dikenai tarif masih dalam tahap administrasi
- Sebanyak 60 persen dari 11.555 komoditas sudah dikenakan tarif bea masuk rendah
Jakarta, IDN Times – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, pemerintah sedang melakukan proses negosiasi agar sejumlah produk unggulan Indonesia, seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kakao, dan kopi, dapat dikenakan tarif 0 persen saat masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).
“Untuk produk yang tidak diproduksi di Amerika, yang kita ekspor, kita minta supaya bisa 0 persen. Ya misalnya CPO, kakao, kopi, kan dia (AS) nggak produksi,” ujar Budi di Jakarta, Rabu (23/7/2025).
1. Tidak semua produk yang diimpor dari AS bebas hambatan tarif dan nontarif
Namun demikian, Budi menegaskan tidak semua produk dari AS yang diimpor ke Indonesia akan bebas dari hambatan tarif dan nontarif. Rincian produk yang mendapatkan keringanan tarif masih dalam tahap negosiasi antara kedua negara.
“Itu kan tidak semua produk. Nanti (jenis komoditasnya) ada di agreement-nya,” ucap Budi.
2. Produk yang dikenai tarif masih dalam tahap adminsitrasi
Saat ini, proses pemetaan terhadap produk-produk yang akan dikenai tarif masih dalam tahap administrasi. Hasil dari pemetaan tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk perjanjian terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Meski begitu, Budi belum dapat merinci komoditas apa saja yang tengah dinegosiasikan. Ia menyebut produk-produk dari kedua negara yang masuk dalam skema kesepakatan telah dibahas sejak awal proses perundingan.
3. Sebanyak 60 persen dari 11.555 komoditas sudah dikenakan tarif bea masuk rendah
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, selama ini sekitar 60 persen dari 11.555 jenis produk berdasarkan kode HS yang diimpor Indonesia dari AS sudah dikenakan tarif bea masuk yang rendah di bawah 5 persen.
Lebih rinci, 12 persen dari 11.555 jenis produk, atau tepatnya 1.386 jenis produk sudah dikenakan bea masuk mendekati nol persen selama ini. Sementara, 47 persen dari 11.555 jenis produk, atau tepatnya 5.430 jenis produk selama ini dikenakan bea masuk mendekati 5 persen.
"Jadi Amerika sebetulnya sudah dapat 60 persen di bawah 5 persen," ucap Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (21/7).
