[PUISI] Hujan di Kemarauku

Kala lembab udara menyapu
Di sisi punggung peluh pun jatuh
Begitu sengit mentari merajuk
Jelaslah sudah ini kemarauku
Tak disangka anomali menyapa
Semilir angin datang tiba-tiba
Menerpa wajah memberi asa
Kupikir, apakah ini angin surga?
Rintik hujan mulai mengetuk dedaunan
Hadirnya perlahan mengusir kerontang
Tapi, ini bukan tentang musim
Ini tentangmu yang hadir di kemarauku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.