10 Mitos Operasi Caesar yang Salah dan Fakta Sebenarnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak calon ibu yang mengidam-idamkan melakukan persalinan secara normal. Namun, jika gak memungkinkan, gak ada masalahnya kok untuk melakukan operasi Caesar.
Operasi Caesar sangat bermanfaat bagi calon ibu untuk mengurangi risiko karena akan melahirkan bayi kembar, sungsang, terlalu besar dan pembukaan yang lambat. Berguna juga untuk calon ibu yang memiliki riwayat kesehatan yang gak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, herpes, HIV dan masalah pada plasenta.
Memang, banyak sekali rumor dan mitos yang beredar tentang operasi Caesar. Untuk itu, yuk kenali mitos operasi Caesar yang selama ini dikhawatirkan calon ibu agar lebih tenang.
1. Operasi Caesar membuat air susu ibu (ASI) susah keluar
Nyatanya, semua ibu bisa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI, termasuk yang bersalin secara normal. Inisiasi menyusui dini (IMD) ternyata bisa dilakukan oleh ibu di ruang operasi loh. Ibu pun bisa meminta obat pereda rasa nyeri saat memberikan ASI pada bayi pertama kalinya.
2. Sekali operasi Caesar, ke depannya gak akan bisa melahirkan secara normal lagi
Faktanya, ibu yang sudah melakukan operasi Caesar memungkinkan untuk melakukan persalinan normal ke depannya. Tentu saja, hal tersebut perlu dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, persalinan normal memungkinkan setelah dua tahun setelah operasi Caesar.
3. Operasi Caesar gak terasa sakit
Masih saja ada yang beranggapan bahwa melahirkan dengan operasi Caesar gak sakit. Meski ibu diberikan obat bius atau anestesi, namun itu lama-kelamaan akan habis. Rasa sakitnya gak berlangsung dalam hitungan jam, namun bisa sampai berminggu-minggu.
4. Ibu gak sadar selama operasi Caesar
Biasanya, pemberian anestesi hanya dilakukan pada bagian bawah tubuh ibu alias hanya setengah saja. Itu karena calon ibu perlu untuk tetap terjaga. Itu sebabnya, calon ibu masih bisa mendengar proses operasi yang tengah berlangsung. Namun, gak perlu khawatir kok.
5. Jadwal persalinan dengan operasi Caesar bisa diatur sesuka hati
Mungkin ada yang berpikir bahwa operasi Caesar bisa membuat calon orangtua bisa menentukan tanggal lahir sang buah hati. Namun, sebenarnya gak boleh sembarangan loh. Penting juga untuk memperhatikan usia janin dan kondisinya. Untuk itu, tetaplah rajin berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Kamu Punya Tanda Lahir? Ini 5 Fakta Menariknya yang Belum Kamu Tahu
Editor’s picks
6. Sistem kekebalan bayi dengan operasi Caesar lebih lemah daripada persalinan normal
Daya tahan tubuh atau imun bayi gak berkaitan dengan cara dia dilahirkan. Meski begitu ada benarnya jika bakteri usus dipindahkan dari vagina ibu ke bayi. Adapun yang berpengaruh adalah usia kehamilan dan pemberian ASI.
7. Tidak memungkinkan ibu untuk melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi
Baik persalinan normal maupun dengan operasi Caesar memungkinkan untuk pemberian kontak kulit ke kulit dengan bayi. Hal tersebut berguna untuk mengatur suhu bayi yang baru lahir.
Meski begitu, ibu yang melahirkan dengan operasi Caesar kadang merasa beberapa bagian tubuhnya menjadi lebih sensitif. Namun, hal tersebut gak menghalangi untuk memberikan kontak kulit ke kulit dengan sang buah hati.
8. Persalinan dengan operasi Caesar lebih mudah daripada persalinan normal
Melahirkan secara normal maupun dengan operasi Caesar memiliki kesulitannya masing-masing. Ibu yang bersalin dengan operasi Caesar perlu menjalani proses pembedahan sebesar 7 cm untuk melahirkan bayi seberat kurang lebih 3,5 kg.
Itu bukanlah perkara mudah. Belum lagi ibu akan merasakan nyeri pascaoperasi yang memerlukan waktu pulih yang lama.
9. Waktu pemulihan operasi Caesar sama dengan persalinan normal
Sebenarnya, persalinan dengan operasi Caesar membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan persalinan normal. Persalinan normal memungkinkan ibu untuk pulang dari rumah sakit satu atau dua hari dan waktu pemulihannya selama satu hingga dua minggu. Sementara, persalinan dengan operasi Caesar memerlukan tiga hingga lima hari di rumah sakit dan pemulihan hingga empat minggu.
10. Ada batasan melahirkan dengan operasi Caesar
Kenyataannya, gak ada batasan untuk melakukan operasi Caesar, bisa beberapa kali atau hanya sekali saja. Hal tersebut tergantung pada kondisi kehamilan. Adapun, pertimbangannya adalah risiko terhadap prosedur operasi Caesar, mulai dari bekas luka uterus, pendarahan, cedera usus dan kandung kemih serta komplikasi plasenta.
Itu tadi mitos-mitos seputar operasi Caesar yang gak perlu dipercaya. Baik melahirkan secara normal maupun dengan operasi Caesar sama-sama baik. Hal terpenting kan ibu dan bayi sehat. Jadi, gak perlu khawatir ya.
Baca Juga: Studi Baru Menunjukkan “Baby Walker” Sebabkan Cedera Serius pada Bayi