Anak Airlangga Hartarto Gantikan Almarhum Ichsan Firdaus di DPR?
Jakarta, IDN Times - Anak Ketua Umum Partai Golkar, Ravindra Airlangga bakal menggantikan Ichsan Firdaus untuk duduk di komisi IV DPR. Dia masuk masuk dengan status pengganti antarwaktu (PAW).
Ichsan sendiri meninggal dunia pada Minggu, 27 Maret 2022 sekitar pukul 01:15 WIB di Yogyakarta. Berdasarkan keterangan dari Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, Ichsan wafat akibat terkena serangan jantung.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupten Bogor, Herry Setiawan mengatakan, pada pemilihan legislatif pada 2019 lalu, Ravindra meraih suara terbanyak kedua setelah Ichsan. Angkanya mencapai 57.584 suara. Sedangkan, Ichsan memperoleh 64.240 suara.
"Berdasarkan data yang dimiliki KPU Kabupaten Bogor nama berikutnya (dalam perolehan suara) adalah Ravindra Airlangga, anak dari Ketua Umum Airlangga Hartarto. Itu yang kemudian menjadi pengganti antarwaktu (PAW) almarhum Bapak Ichsan Firdaus," kata Herry dikutip kantor berita ANTARA pada Senin, (28/3/2022).
Ia mengatakan, terkait mekanisme PAW sudah tertulis di dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Proses PAW itu, kata Herry, akan berlangsung di KPU sekitar dua pekan usai Partai Golkar mengajukan permohonan.
"Tetapi, itu semua tergantung partai yang mengurusnya. Kalau proses di KPU tidak sampai dua pekan," ujar dia.
Lalu, bagaimana rekam jejak Ravindra selama ini di dunia politik?
1. Ravindra menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar
Dalam kepengurusan Partai Golkar periode 2019-2024, Ravindra diketahui duduk sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Masuknya nama Ravindra dalam kepengurusan sempat diprotes oleh internal Golkar sendiri.
Tim 9 Partai Golkar merasa kecewa dengan struktur kepengurusan tersebut. Bahkan, selain Ravindra, Airlangga juga memasukkan nama putri tirinya, Adanti Kurnia sebagai Bendahara Umum.
Juru bicara Tim 9 Partai Golkar, Viktus Murin sempat menyebut bahwa Airlangga telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dalam perekrutan kader untuk masuk ke struktur kepengurusan DPP. Ia menilai, Airlangga tak mengindahkan prinsip-prinsip kriteria dan kompetensi.
"Mencermati nama-nama personalia pengurus DPP Partai Golkar periode 2019-2024, terdapat oknum-oknum pengurus yang tidak memenuhi ketentuan AD/ART, tetapi didudukkan seenaknya bahkan dalam komposisi kepengurusan DPP," kata Viktus ketika memberikan keterangan pers pada 17 Januari 2020 lalu.
Namun, pelanggaran itu dibantah oleh politikus Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily. Menurut dia, Ravindra dan Adanti sudah lama aktif di partai dengan lambang pohon beringin itu.
"Kan mereka sudah lama (di Golkar). Ravindra memang caleg. Kalau Danti sebelumnya menjadi kepengurusan AMPG saat zaman Pak Setya Novanto. Sudah lama mereka aktif di partai Golkar)," kata Ace pada 20 Januari 2020 lalu.
2. Ravindra maju dari daerah pemilihan Jawa Barat V dan merupakan politikus millenial
Sebelumnya, Ravindra diketahui ikut maju pemilihan legislatif dari daerah pemilihan Jawa Barat V. Ia bersaing dengan politikus andal lainnya seperti Fadli Zon dari Partai Gerindra dan Adian Napitupulu dari PDI Perjuangan.
Mengutip informasi dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), caleg nomor urut 1 Golkar ini lahir di Jakarta, 28 Agustus 1991. Ia merupakan lulusan S2 yang berprofesi sebagai pegawai swasta.
Ravindra tertulis memiliki motivasi membantu pembangunan Indonesia menjadi negara berkembang dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
3. Ichsan Firdaus meninggal ketika sedang menyelesaikan program doktoral di Yogyakarta
Sementara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan almarhum anggota DPR Ichsan Firdaus wafat saat menyelesaikan program doktoral di Yogyakarta.
"Terakhir saya bertemu Rabu, 23 Maret 2022, sebelum beliau berangkat ke Yogyakarta untuk menyelesaikan doktornya di UGM (Universitas Gadjah Mada)," kata Bambang.
Bamsoet mengungkapkan, Ichsan merupakan sosok politisi muda yang amanah dan bekerja bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
