Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arsip Kartini hingga ASEAN Resmi Terdaftar Memory of the World

Komite Nasional Memory of the World Indonesia (mow.anri.go.id)
Komite Nasional Memory of the World Indonesia (mow.anri.go.id)
Intinya sih...
  • Arsip Tarian Jawa, Kartini, dan lahirnya ASEAN resmi terdaftar dalam Memory of the World (MoW) UNESCO.
  • Arsip Tarian Jawa mencakup dokumentasi lengkap seni tari Mangkunegaran dari 1861-1944, termasuk pementasan di Prancis dan Belanda.

Jakarta, IDN Times – Indonesia menorehkan prestasi yang membanggakan dalam upaya pelestarian dokumenter dunia. Pada sidang Dewan Eksekutif ke-221 United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Perancis pada 2-17 April 2025, tiga arsip bersejarah Indonesia, yaitu rsip Tarian Jawa: Tarian Khas Mangkunegaran, surat-surat dan arsip Kartini, dan arsip lahirnya ASEAN, resmi terdaftar dalam Memory of the World (MoW).

Hal ini menunjukkan, arsip Indonesia telah mendapat pengakuan sebagai memori kolektif dunia. 

Berikut daftar dan makna dari arsip-arsip tersebut!

1. Arsip Tarian Jawa: Tarian Khas Mangkunegaran periode 1861-1944

ilustrasi lemari arsip (pexels.com/Element5 Digital)

Arsip ini merupakan dokumentasi lengkap seni tari Mangkunegaran, meliputi dokumentasi koreografi, notasi gending, dan pertunjukan tari tradisional Mangkunegaran yang dibuat pada masa Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV hingga Sri Paduka K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII (1861 - 1944).

Arsip ini terdiri dari 1.595 lembar naskah dan 640 lembar foto. Khazanah arsip tersebut mengandung informasi tentang 50 seni tari tradisional tentang penciptaan, aturan seni tari, filosofi gerakan tari, gending-gending, serta sejarah perkembangannya. 

Arsip Mangkunegaran juga menyimpan dokumentasi seni tari tradisional terlengkap, tertua, dan terkaya di dunia yang ditulis langsung oleh Mangkunegaran IV - VII. Selain itu, tertulis juga sejarah pementasan tari- tari tersebut di panggung internasional, seperti Prancis (1889) dan Belanda (1936).

Sebelumnya, arsip seni tari ini sudah diregistrasi melalui program Memori Kolektif Bangsa tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). 

2. Surat-surat dan arsip Kartini

Buku Kartini: Surat-Surat Lengkap dan Berbagai Catatan 1898-1904 (goodreads.com)

Diajukan bersama (joint nomination) oleh ANRI dengan National Archives of Netherlands serta University of Leiden Library, arsip ini menjadi bukti perjuangan Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender.

Surat-surat dan arsip Kartini dinilai memiliki pengaruh signifikan terhadap pendidikan, emansipasi, dan perjuangan untuk kesetaraan gender di Indonesia. Sebanyak 9 nomor arsip tekstual Kartini disimpan di ANRI, sementara sebanyak 101 nomor surat Kartini tersimpan di University of Leiden dan 9 nomor di National Archives of Netherlands. 

Seorang peneliti terkemuka mengatakan, Kartini dikenal melalui kata-katanya. Beberapa surat tersebut diterbitkan tak lama setelah ia wafat, awalnya dalam bahasa Belanda dan kemudian dalam berbagai bahasa. Sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan tulisannya, Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional pada tahun 1964. 

3. Arsip lahirnya ASEAN

ilustrasi Sekretariat ASEAN (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Arsip lahirnya ASEAN periode 1967-1976 merupakan arsip yang berisikan informasi mengenai pembentukan ASEAN oleh lima negara pendiri, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Arsip ini berisi Deklarasi ASEAN 1967 serta arsip lainnya dalam bentuk 16 berkas tekstual, satu foto, satu film, tiga berkas audio, dan 12 rekaman wawancara. 

Melalui arsip ini, masyarakat dunia dapat melihat bagaimana negara-negara Asia Tenggara membangun solidaritas dan mengikat rasa saling percaya, baik di dalam kawasan maupun secara global. Selain itu, arsip ini juga mencerminkan peran penting ASEAN dalam mencegah konflik serta menjaga stabilitas di kawasan yang beragam secara politik dan budaya. Arsip tersebut pun menjadi pedoman dasar bagi ASEAN untuk mengembangkan nilai khasnya dalam berdiplomasi yaitu ASEAN WAY.

4. Dua warisan dokumenter lainnya yang teregistrasi MoW

Naskah Syair Hamzah Fansuri (ANTARA)
Naskah Syair Hamzah Fansuri (ANTARA)

Selain tiga arsip yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat dua warisan dokumenter lain yang berhasil masuk daftar MoW UNESCO, yaitu naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan naskah syair Hamzah Fansuri.

Secara keseluruhan, Indonesia mengajukan lima warisan dokumenter untuk didaftarkan dalam MoW, dan semuanya berhasil terdaftar dalam sidang Dewan Eksekutif ke-221 UNESCO yang dilaksanakan di Paris pada 2-7 April 2025. 

Bersama Perancis, Indonesia menjadi negara terbanyak yang sukses mendaftarkan warisan dokumenternya dalam MoW. Menurut rilis resmi Komite Nasional MoW Indonesia, sebelumnya Indonesia telah memiliki 11 warisan dokumenter yang terdaftar sebagai MoW. Dengan lima tambahan baru, jumlah tersebut kini menjadi 16, membuat daftar warisan dokumenter Indonesia semakin kaya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us