Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Alur Pelaksanaan Ibadah Haji dari Arafah hingga Mina

Jemaah melaksanakan sa'i antara bukit Safa dan Marwah (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mulai memberangkatkan jemaah haji Indonesia ke Arafah pada 8 Zulhijah atau 27 Juni 2023. Mereka diberangkatkan sebelum dimulainya hari Arafah atau puncak haji yakni wukuf pada 9 Zulhijah.

Jemaah akan diberangkatkan dalam tiga fase, yakni fase pertama mulai pukul 07.00–11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Fase kedua mulai pukul 11.00 WAS–15.00 WAS, dan fase ketiga mulai 15.00 WAS sampai selesai.

"Jadi ada tiga trip pemberangkatan jemaah. Setiap maktab akan mengalokasikan 21 bus. Jumlah jemaah per maktab sekitar 2.900 orang. Satu bus akan membawa 45 jemaah. Jadi insyaAllah setiap maktab bisa diselesaikan dalam tiga setengah kali putaran penjemputan," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 yang juga Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid, di Jeddah.

1. Usai wukuf berangkat menuju Mina dengan 9 bus

Jemaah Haji saat tiba di Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Usai menjalani wukuf di Arafah, jemaah selanjutnya akan diberangkatkan menuju
Muzdalifah. Pada fase ini, sarana transportasi yang digunakan setiap maktab dikurangi menjadi hanya 9 bus. Sehingga, proses penjemputan jemaah diperkirakan akan sampai tujuh hingga delapan putaran.

Dari Muzdalifah, jemaah melanjutkan perjalanan menuju Mina. Jarak antara Muzdalifah ke Mina, hanya sekitar 2 km.

"Karena itu, untuk menghindari kemacetan, armada yang digunakan kembali dikurangi menjadi hanya 5 bus per maktab. Ini berakibat pada proses perputaran bus menjadi lebih banyak," ujar Subhan.

2. Jemaah nafar awal diberangkatkan dari Mina 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam

Jemaah Haji saat tiba di Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Untuk pergerakan dari Mina ke Makkah, armada yang digunakan akan kembali menjadi 21 bus per maktab. Jemaah yang mengambil nafar awal akan diberangkatkan pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari, sedang yang mengambil nafar tsani diberangkatkan dari Mina pada 13 Zulhijah.

Subhan menegaskan, skema persiapan puncak haji ini akan mulai disosialisasikan ke petugas dan jemaah. Petugas diharapkan bisa memahami tugas dan pos layanannya masing-masing. Jemaah memahami bahwa ada banyak petugas yang akan melayani mereka di setiap tahapan puncak haji.

"Masing-masing maktab sudah melakukan koordinasi terkait pembagian jadwal keberangkatan. Jadwal itu akan diinformasikan ke petugas dan jemaah agar dipahami dan dipedomani," ujarnya.

3. Jemaah dapat makan 16 kali selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Jemaah Haji saat tiba di Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Subhan mengatakan, pihaknya akan menempatkan sejumlah personel pada 70 maktab yang ditempati jemaah haji Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Mereka akan mengawasi maktab dalam memberikan layanan akomodasi jemaah. Selain itu, ada juga personel yang akan mengawasi layanan katering.

"Jemaah akan mendapat layanan katering sebanyak 16 kali makan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Layanan ini disiapkan oleh maktab. Kita siapkan tim yang melekat untuk melakukan pengawasan," ujar Subhan.

Selain tim adhoc yang ditempatkan pada 11 titik area tenda jemaah, khusus di Mina juga akan disiapkan tim Jamarat. Tim ini akan bersiaga di 10 titik, sebanyak lima titik pada rute jamarat bagian atas, dan lima titik pada rute jamarat bagian bawah.

Sementara petugas layanan lansia akan ditempatkan di setiap titik. Mereka akan dibekali dengan sejumlah perangkat, termasuk kursi roda dan lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us