Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belum Punya KTP Jakarta, Ridwan Kamil Bakal Nyoblos Gubernur Jabar

Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil di Masjid Al Kautsar, Polda Metro Jaya. (Dokumentasi tim media RIDO)
Intinya sih...
  • Ridwan Kamil nyoblos di Jawa Barat karena belum memiliki KTP Jakarta, memicu kritik warganet yang menilainya tidak serius mengurus Jakarta.
  • Mantan Gubernur Jawa Barat rutin blusukan ke daerah jelang kampanye akbar di Jakarta dan berdoa agar proses kampanye lancar.

Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil,bmengaku bakal menggunakan hak pilih pilkada di Jawa Barat. Hal itu lantaran hingga kini ia belum memiliki KTP Jakarta. 

"Saya KTP-nya seperti Pak Jokowi dulu, belum (pindah) ke KTP Jakarta, jadi saya nyoblosnya di domisili Bandung untuk Gubernur Jawa Barat," ujar Ridwan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024). 

Namun, pengakuan ini membuat posisinya jadi blunder. Banyak warganet yang mempertanyakan sikap dia yang meminta warga Jakarta memilihnya sebagai calon pemimpin, sedangkan ia sendiri belum menjadi warga Jakarta. Sebagian, menilainya tidak serius mengurus Jakarta. 

"Bukan warga Jakarta, tapi ngotot nyalon di Jakarta. Saat pilkada, malah tidak bisa nyobolos di Jakarta karena tak punya KTP dan KK Jakarta. Ini kan konyol dan kocak," kata warganet.

"Aneh gak sih, mereka nyuruh nyoblos diri mereka sendiri tapi dirinya sendiri malah nyoblos dan mendukung orang lain di wilayah luar Jakarta?" tanya warganet lainnya. 

1. Ridwan Kamil makin rutin blusukan jelang puncak kampanye akbar

Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil di Masjid Al Kautsar, Polda Metro Jaya. (Dokumentasi tim media RIDO)

Di sisi lain, mantan Gubernur Jawa Barat itu juga mengaku makin rutin blusukan ke sejumlah daerah jelang puncak masa kampanye akbar di Jakarta. Selain itu, ia juga banyak berdoa agar proses kampanye lancar hingga hari pamungkas. 

"Banyak berdoa saja lah. Sekarang mau apalagi. Ini kan juga mau blusukan sampai akhir waktu habis. Setelah itu, kontemplasi tiga hari, berdoa. Lalu, ya siap menang dan kalah juga," kata Kang Emil. 

Adapun kampanye akbar paslon RIDO bakal digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada 23 November. 

2. Jokowi belum tentu hadir di kampanye akbar terakhir Ridwan Kamil-Suswono

Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan dukungannya secara terbuka untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, dalam Pilkada Jakarta. (Dok. Tim Kemenangan Ridwan Kamil-Suswono)

Ketika ditanya apakah Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo bakal ikut hadir di acara kampanye akbar, Ridwan Kamil belum bisa memastikan.

Sebab, pada hari yang sama, juga bakal ada kampanye akbar di Jawa Tengah. Jokowi diperkirakan akan turun gunung untuk menghadiri acara tersebut. 

"Sudah diundang (untuk hadir kampanye akbar di Jakarta), tapi Pak Jokowi itu pada hari yang bersamaan juga diundang untuk kampanye akbar di Jawa Tengah. Nanti lagi dilihat gimana membagi waktunya," kata dia. 

Sebelumnya, ketika wawancara khusus bersama IDN Times, Ridwan Kamil mengatakan, Jokowi tidak harus selalu hadir dalam kegiatan kampanyenya. Dukungan terbuka yang disampaikan dianggap sudah cukup. 

"Mudah-mudahan itu menguatkan warga Jakarta untuk memahami logika Pak Jokowi," kata dia. 

3. Masa tenang pilkada berlangsung tiga hari

Ilustrasi kotak suara di Pilkada. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sesuai aturan di dalam Peraturan KPU, usai menggelar kampanye akbar, maka tahapan selanjutnya adalah masa tenang. Selama masa tenang, ada sejumlah larangan dan aturan yang perlu diperhatikan. 

Pertama, peserta pilkada dilarang melaksanakan kampanye dalam bentuk apa pun.

Kedua, media cetak, media elektronik, media dalam jaringan, media sosial, dan lembaga penyiaran dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak, citra diri peserta pilkada, dan/atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu. 

Masa tenang ini dimulai pada 24 November 2024 hingga momen pencoblosan 27 November 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us