Bertemu Menkes Saudi, Menag Minta Tak Batasi Usia Jemaah Haji

- Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu Menteri Kesehatan Arab Saudi di Jakarta
- Nasaruddin meminta Saudi tidak membatasi usia haji, fokus pada kriteria kesehatan
- Menag juga memohon penambahan jumlah petugas haji menjadi 4 ribu orang
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, bertemu dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahad Abdulrahman Al-Jalajel, di Rumah Dinas Duta Besar Arab Saudi di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Menag meminta Saudi tidak membatasi usia jemaah haji.
Menurutnya, yang terpenting adalah kriteria kesehatan jemaah, bukan usia.
"Kami minta supaya kriteria yang dijadikan pokok nanti bisa haji itu adalah istitha'ah dari segi kesehatan, bukan dari segi umur," ujar Nasaruddin dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa (25/2/2025).
1. Masih banyak lansia yang kuat

Nasaruddin menyampaikan, banyak jemaah Indonesia yang sudah lanjut usia, namun kondisi fisiknya mampu untuk menjalankan ibadah haji.
"Karena di Indonesia ada orang lebih dari 90 tahun masih sangat kuat. Ada juga yang kurang dari 90 tahun tapi sudah lemah. Maka itu saya memohon kepada Menteri Kesehatan Saudi Arabia bahwa yang dijadikan patokan nanti itu adalah kemampuan dari segi fisik, bukan dari ukuran umur," kata dia.
2. Bila ada perubahan pembatasan usia, Menag mohon waktu

Dalam pertemuan itu, Menag Nasaruddin memohon waktu apabila ada perubahan batas usia jemaah haji. Sebab, Pemerintah Indonesia harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kalau ada perubahan umur, misalnya penetapan usia tertentu, mohon diberi waktu kami satu tahun untuk melakukan sosialisasi. Karena kalau mendadak, nanti kami agak kesulitan melakukan sosialisasi," ucap dia.
3. Menag minta petugas haji ditambah

Lebih lanjut, Menag juga meminta kepada Saudi untuk menambah jumlah petugas haji menjadi 4 ribu orang. Sebab, pada tahun 2025, Indonesia hanya diberi kuota petugas haji sebanyak 2 ribu orang.
Menurutnya, petugas haji dari Indonesia perannya sangat penting untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi jemaah haji.
"Kami memohon agar pendampingan atau petugas haji kami ditambah. Bukan hanya 2.000, tetapi dijadikan 4.000, sama seperti tahun lalu. Alasannya, lebih mudah kami bisa melayani masyarakat kami sendiri karena kami bisa mengerti bahasa lokal mereka, bahasa daerah mereka," ujar Menag.
Nasaruddin menyampaikan, petugas haji dari Indonesia juga bisa meringankan beban petugas haji Saudi.
"Jadi sebetulnya keberadaan petugas kami di sana itu juga untuk membantu pemerintah Saudi Arabia, supaya tidak merepotkan para petugas Saudi Arabia. Karena kami lebih tahu problem-nya masyarakat kami daripada mungkin petugas Saudi Arabia," kata dia.