BGN Pamer Makan Bergizi Gratis Sudah Diterima 650 Ribu Murid

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dijalankan di 31 provinsi dan mencakup 230 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPGG).
- Kepala BGN mengklaim program MBG sudah melayani lebih dari 650 ribu penerima manfaat, dengan target hingga 6 juta murid.
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar sejak 6 Januari 2025 kepada Presiden Prabowo Subianto. Selama 10 hari, program MBG sudah berjalan di 31 provinsi dan mencakup 230 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPGG).
"Lebih dari 650 ribu penerima manfaat. Ini setiap waktu akan terus bertambah sehingga insyaallah pada periode Januari hingga April akan melayani 3 juta. Nanti, bulan April hingga Agustus akan melayani hingga 6 juta (murid)," ujar Dadan ketika memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Jumat (17/1/2025).
"Pak Presiden menyadari, karena program ini diinisiasi lima bulan lalu tapi dengan pencapaian yang ada beliau mengapresiasi apa yang sudah berjalan," lanjut dia.
Ia mengatakan, implementasi program MBG di lapangan tidak hanya dikerjakan sendiri oleh BGN. Pihaknya dibantu oleh sejumlah kementerian, mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Desa, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koperasi dan UKM, TNI hingga Polri.
"Sehingga ini menjadi kegiatan yang total football dan Bapak Presiden menginginkan agar program tersebut menjadi lintas sektor," kata dia.
1. BGN sebut peristiwa keracunan makanan di Sukoharjo karena human error

Dadan juga turut mengomentari soal peristiwa keracunan menu makanan MBG di SDN 03 Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebanya 40 murid SD mengeluh mual-mual usai menyantap ayam yang dimarinasi di dalam menu MBG. Menurut Dadan, hal tersebut disebabkan kekeliruan vendor atau human error.
"Itu hanya kesalahan teknis saja. Semua sudah diselesaikan. Hanya human error yang sudah terjadi dan ini semua telah diatasi," kata dia.
Ia mengatakan, puluhan anak yang Kamis kemarin keracunan sudah kembali bersekolah. Dadan mengklaim sudah ada antisipasi sehingga peristiwa keracunan menu makanan di Sukoharjo tidak terjadi kembali.
"Yang mual-mual ditangani petugas dan diobati. Sudah ceria kembali," kata dia.
2. Dadan melapor ke Prabowo soal peristiwa puluhan murid alami keracunan

Sementara, sejumlah pejabat tinggi dan menteri dipanggil ke Istana Kepresidenan menghadap Presiden Prabowo Subianto pada Jumat. Dadan pun tak menampik ia termasuk pejabat yang ikut dipanggil lantaran membahas program unggulan, Makan Bergizi Gratis.
"Ya, kami dipanggil untuk membicarakan masalah program makan bergizi gratis," kata Dadan.
Ia mengaku juga melapor ke Prabowo mengenai sejumlah siswa yang mengalami keracunan di Sukoharjo.
3. Sampel makanan dari menu MBG diperiksa

Sementara, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan dalam proses distribusinya, diterapkan sejumlah standar prosedur (SOP).
Salah satu SOP-nya, di setiap Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPGG) harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam.
Alhasil, kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat.
"Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan," kata Hasan di dalam keterangan tertulis.