Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Istana Buka Suara Soal Puluhan Anak Keracunan Makan Bergizi Gratis

SPPG menyiapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, buka suara soal kasus puluhan anak di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) diduga keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG).

Sebanyak 40 anak yang memakan ayam yang sudah dimarinasi dikabarkan menderita mual hingga muntah.

"Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025).

1. Anak-anak sudah diobati dan berangsur pulih

SPPG Palmerah menyiapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ia memastikan, anak-anak tersebut sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat. Saat ini kondisinya sudah kembali membaik.

"Standar prosedur operasional (SOP) yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain," ucap dia.

2. Sampel makanan diperiksa

Pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah di kawasan DKI Jakarta pada Senin (6/1/2025). (IDN/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

SOP lainnya yang diterapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. 

Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. 

"Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan," tutur Hasan.

3. Jadi evaluasi pemerintah

Pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah di kawasan DKI Jakarta pada Senin (6/1/2025). (IDN/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Hasan menegaskan, peristiwa tersebut akan menjadi evaluasi penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. 

"Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us