Cemas dengan Ancaman Penyebaran Data Lewat Facebook? Simak Tindakan Preventif Ini

JAKARTA, Indonesia —Dengan ramainya kabar tentang data pribadi di Facebook yang tersebar, banyak pengguna yang berpikir apakah ini saatnya untuk membatasi penyebaran informasi mereka di akun Facebook? Atau ini saatnya untuk meninggalkan jaringan sosial internet? Apalagi dengan adanya gerakan #deletefacebook, ini menimbulkan daya tarik sendiri.
Lantas, tindakan preventif apa yang bisa diambil terkait permasalahan ini? Berikut beberapa pilihan untuk Anda yang khawatir akan data akun Facebook.
Menonaktifkan akun
Sekarang, menonaktifkan akun Facebook menjadi lebih mudah dibandingkan dulu. Caranya cukup mudah, pengguna cukup pergi ke halaman Settings, lalu klik menu Manage Account. Di situ pengguna bisa menonaktifkan akun Facebook dan Facebook akan menyatakan status aktivitas ini dengan istilah On-hold.
Dengan cara ini, Facebook akan menghapus foto profil Anda dan beberapa gambar yang Anda bagikan dalam profil anda. Beberapa informasi masih akan terlihat di dalam akun seperti pesan yang dikirimkan kepada teman dan nama Anda dalam daftar teman.
Jika Anda memiliki keinginan untuk kembali mengaktifkan akun, pengguna dapat mengembalikan akun yang dinonaktifkan dengan mudah.
Menghapus akun
Memang, menghapus akun adalah pilihan yang cukup radikal mengingat anda tidak akan bisa mengakses apapun setelah anda memilih pilihan ini. Facebook juga akan mengingatkan, proses ini bisa butuh waktu sampai 90 hari untuk menghapus seluruh data dalam akun Anda.
Namun, ada beberapa hal yang akan tetap terlihat, salah satunya adalah pesan yang dikirim kepada teman Anda. Menurut pakar data Perancis, Nathalie Devillier, ada kemungkinan Facebook memiliki data pengguna jika diminta oleh otoritas AS demi keamanan secara nasional.
Lebih waspada
Saat ini pengguna Facebook dapat memeriksa berapa banyak informasi pribadi yang bisa diakses di Facebook. Dalam menu Settings pilih Download a copy of your Facebook data. Pengguna Facebook bisa melakukan itu sebagai alternatif.
Setelah kata sandi terverifikasi dua kali oleh Facebook, Facebook akan mengumpulkan data dan langsung mengirimkan file lewat email. Di dalam file ini terdapat tinjauan luas mengenai foto dan video yang pengguna pernah bagikan, aplikasi yang disambungkan, lintas pesan dengan teman, jumlah likes, jumlah teman yang dihapus dan iklan yang diklik.
Seperti yang tertulis dalam aturan privasi Facebook, informasi ini cukup sulit untuk di-decrypt. Sangat mungkin untuk melakukan kontrol terhadap peraturan preferensi iklan. Hal ini termasuk ketika pengguna memutuskan jika status hubungan mereka digunakan untuk sebuah target iklan.
"Memburu" Facebook
Menurut pakar dan organisasi hak konsumen, dibandingkan memutuskan untuk keluar dari Facebook, ada lebih baiknya Anda menyeimbangkan hal semacam media sosial dengan kehidupan sebagai individu, tentunya dengan cara legal.
"Kita harus dapat menggunakan layanan ini tanpa di bawah pengawasan Facebook," ucap Arthur Messaud di Quadrature du Net, sebuah organisasi Perancis yang membela hak-hak pengguna internet. Organisasi ini juga berencana untuk menggugat Facebook lewat class action (salah satu pihak yang adalah sekelompok orang yang diwakili secara kolektif oleh anggota grup tersebut), berdasarkan aturan perlindungan data Uni Eropa yang berlaku sejak bulan Mei, seperti yang dikatakan Messaud.
Lebih lanjut, Ia mengatakan tujuannya adalah memaksa Facebook untuk meminta izin langsung dari penggunanya soal penggunaan data pribadi mereka, misalnya dengan membuat pilihan di dalam boks bagi pengguna.
—dengan laporan AFP/Rappler.com