Cerita Detik-Detik Gudang Peluru Meledak: Buka Puasa Diwarnai Ledakan

Bekasi, IDN Times - Warga Kampung Cikiwul Curug Parigi, RT 1, RW 06, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, terpaksa harus berbuka puasa ditemani suara ledakan yang bersumber dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 30 Maret 2024. Saat itu, Aldi bersama istri dan ketiga anaknya sedang melepas dahaga dengan meminum es timun suri. Pria 48 tahun itu juga tengah menyiapkan menu berbuka lainnya seperti lontong dan gorengan.
Saat terjadinya ledakan pertama, Aldi tidak menaruh curiga gudang peluru mengalami kebakaran. Sebab, tidak jauh dari kediamannya, terdapat perusahaan di bidang proyek yang kerap mengeluarkan suara bising hingga ledakan kecil.
"Pas lagi buka puasa, ledakan pertama tuh kata saya mah baket (perusahaan proyek yang tidak jauh dari rumah Aldi) yang kerja di sini, saya biarin aja dah itu," katanya saat ditemui di rumahnya, Minggu (31/3/2024).
1. Langit mendadak memerah

Setelah menyantap hidangan berbuka puasa dan menghiraukan suara ledakan pertama, Aldi segera bergegas mengambil wudu untuk melaksanakan salat maghrib. Setelah salat magrib, ia melanjutkan salat sunah dua rakaat. Namun, baru selesai satu rakaat, Aldi kembali mendengar suara ledakan kedua.
"Pak, gudang peluru kebakaran, pak," cerita Aldi menirukan suara anaknya.
"Salat sunah baru satu rakaat, udah, lari saya ke depan," kata Aldi.
Dia bergegas ke luar rumah mengajak istri dan ketiga anaknya. Saat itu, suasana Kampung Cikiwul berbeda dengan hari biasanya yang sunyi saat waktu magrib. Semua warga panik dan berteriak "kebakaran, kebakaran,".
Aldi pun melihat jilatan api menjulang tinggi ke langit yang memerah. Intensitas ledakan kecil hingga besar semakin sering terjadi dari gudang amunisi, yang jaraknya kurang dari satu kilometer dari rumah Aldi.
2. Keluarga Aldi terpaksa mengungsi

Setelah situasi tidak kondusif, Aldi mengajak keluarganya mengungsi di rumah saudaranya yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari kediamannya. Saat itu, tidak ada peringatan atau instruksi apapun untuk segera mengunsi saat terjadi ledakan atau kebakaran gudang peluru.
"Saya bawa motor sama anak saya yang besar, istri dan kedua anak saya naik mobil sama saudara yang juga tetangga saya," jelasnya.
Aldi dan keluarga harus melewati gerbang utama Gudmurah untuk menuju rumah saudaranya. Sebab, Kampung Cikiwul Curug Parigi hanya memiliki akses jalan keluar melalui gerbang utama Gudmurah.
3. Berharap keamanan ditingkatkan lagi

Sementara, istri Aldi bernama Dewi mengaku sudah lebih lama tinggal di kampung tersebut, sebelum dibangun Gudmurah. Perempuan 42 tahun itu sempat ketakutan saat gudang amunisi meledak, lantaran jarak dari gudang peluru itu dengan rumahnya tidak jauh.
"Ya iya ngeri, hal yang dikhawatirkan kan terjadi tadi malam. Saya dari kecil di sini, belum ada gudang itu saya juga udah di sini," kata Dewi.
Meskipun rumahnya tidak berdampak akibat ledakan, Dewi berharap sistem keamanan Gudmurah Kodam Jaya dapat ditingkatkan lagi, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.