Cerita Kontingen TNI Saat Tampil di India: Semua Mata Melihat Kami

- Presiden Prabowo menjadi tamu istimewa dalam HUT ke-76 India
- Kontingen Patriot Indonesia tampil di defile parade, memainkan lagu nasional Maju Tak Gentar
- Komandan peleton pasukan defile bangga karena merupakan kontingen terbanyak yang pernah diundang oleh India
Jakarta, IDN Times - Ada cerita menarik ketika Presiden Prabowo Subianto menjadi tamu istimewa dalam peringatan kemerdekaan India. Selain ia menaiki kereta kuda dari Istana Kepresidenan menuju ke India Gate, ratusan prajurit TNI dan taruna Akademi Militer turut berpartisipasi langsung.
Mereka tergabung dalam Kontingen Patriot Indonesia yang ikut memeriahkan HUT ke-76 India pada 26 Januari 2025 lalu. Kontingen Patriot Indonesia terlihat berada di posisi terdepan dari defile itu. Mereka berpartisipasi dalam bentuk pasukan drumband dan memainkan sejumlah lagu.
Salah satu lagu yang dimainkan adalah lagu nasional Maju Tak Gentar yang ditunjukkan oleh jajaran taruna, yang tergabung di dalam drum band Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL). Prabowo pun sempat terlihat tersenyum melihat kemampuan para taruna dan prajurit TNI tersebut.
Sermadatar Tasya Putri yang berasal dari Akademi Militer Magelang, mengaku bangga dan terhormat bisa berpartisipasi di dalam parade di India. Sebab, parade Kontingen Patriot Indonesia merupakan ide dari Prabowo langsung.
"Jadi, kami diutus oleh presiden dan itu merupakan suatu kehormatan bagi kami," ujar Tasya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (31/1/2025).
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Prabowo karena memberikan drum band GSCL kesempatan untuk tampil di forum internasional.
1. Prajurit TNI merasa bangga karena memukau warga India

Kontingen Patriot Indonesia terdiri dari 189 akademi militer, 152 prajurit TNI dan satu komandan perwira tinggi TNI. Komandan Peleton Pasukan defile, Letda Arm Joshua Mahulette, juga mengaku bangga bisa berpartisipasi di HUT ke-76 India. Sebab, ini merupakan kali pertama dalam sejarah Indonesia diundang dan tampil di defile parade HUT India.
"Ini merupakan kontingen terbanyak yang pernah diundang oleh India dibandingkan dengan negara-negara lain," ujar Joshua.
Salah satu pengalaman yang menurutnya berkesan yaitu ketika dilakukan sesi latihan. Sebab, mereka disaksikan oleh warga India.
"Semua mata itu tertuju kepada kami. Mulai dari warga sipil, militernya bahkan melihat ke kami. Semua bahkan mengeluarkan ponsel untuk merekam (aksi) kami," tutur dia.
2. Prabowo pernah menyebut bangsa yang besar dilihat dari kekuatan militernya

Lebih lanjut, Joshua mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut bangsa yang besar dilihat dari kekuatan tentaranya. Ia berharap acara serupa lebih banyak digelar di masa depan.
"Kita harus tunjukkan ke dunia bahwa TNI kuat, TNI itu ada dan TNI itu bukan tentara ecek-ecek gitu lho," katanya.
Sehingga, kata Joshua, dunia tahu bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat.
3. Kontingen patriot Indonesia berlatih lebih dari satu bulan

Sementara, pemimpin GSCL, Sersan Mayor Dua Taruna (Sermadatar) Lintang Myzard bangga bisa memeriahkan acara itu. Bagi dia, Lagu Maju Tak Gentar menjadi simbol semangat perjuangan Indonesia di mata dunia.
“Saya cukup berkesan di hidup saya, mungkin tidak bisa terulang kedua kalinya,” ujar Lintang.
Latihan intensif yang dilakukan selama lebih dari sebulan, baik di Magelang maupun Cilodong, membuahkan hasil dengan penampilan yang memukau. Menurut Lintang, tantangan terbesar bagi GSCL adalah perbedaan suhu.
"Di Indonesia suhunya 28 derajat, 30 derajat. Di India cukup dingin mungkin karena lagi musim dingin, pagi 5 derajat sampai 10 derajat, sehingga itu membuat kami agak kaget tapi kami dapat mengatasi dengan cepat,” kata dia.