Cuaca Panas di Korsel, Indonesia Belum Berencana Tarik Peserta Jambore

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Republik Indonesia belum berencana menarik 1.500 kontingen yang mengikuti Jambore Dunia di Bumi Perkemahan Sae Man-Geum, Korea Selatan.
Hal itu menyusul cuaca panas berkisar 38 derajat sampai 40 derajat celcius di lokasi Jambore Dunia. Akibat insiden itu, ratusan peserta dari seluruh dunia mengalami heat stroke dan dirawat di rumah sakit.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menghubungi KBRI di Seoul untuk meminta informasi terbaru pelaksanaan kegiatan Jambore Dunia di Korea Selatan.
"Belum. Tadi saya melakukan telepon lagi. Saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa. Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak makin panas," kata Retno Marsudi, dilansir dari ANTARA, Minggu (6/8/2023).
1. 1.500 WNI yang ikut jambore dipastikan berada dalam kondisi baik

Menlu Retno mendapat informasi dari delegasi KBRI di Seoul, sebanyak 1.500 pramuka dalam kondisi baik-baik saja. Namun, ia mengaku cuaca panas menjadi tantangan acara tersebut.
"Yang patut disyukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," kata Retno.
2. KBRI di Seoul koordinasi siapkan rencana darurat

Dia mengatakan, Kedutaan Besar RI di Korea Selatan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyiapkan rencana darurat jika benar-benar cuaca tidak tertahankan.
Menurutnya, dua unit sekolah telah disediakan untuk menjadi tempat evakuasi. Tidak hanya itu, aparat kepilisian setempat juga akan menyiapkan dukungan proses evakuasi.
Namun, sampai saat ini belum ada rencana evakuasi. Kondisi 1.569 peserta dari Indonesia sudah dapat ditangani dengan baik. Beberapa yang sakit sudah dirawat dan telah kembali pulih.
“Di antaranya penyediaan dua unit sekolah untuk tempat evakuasi, dan bantuan dari Kepolisian Korsel yang siap mendukung evakuasi tersebut,” kata dia.
3. Demokrat desak pemerintah tarik peserta Jambore Indonesia

Sementara itu, salah satu orangtua peserta Jambore Dunia di Korea Selatan dari Jawa Barat, Herzaky Mahendra Putra mengaku khawatir dengan kondisi cuaca panas yang menyengat di bumi perkemahan Sae Man-Geum.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat itu pun mendesak supaya Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengambil tindakan serius dengan menarik Kontingen Indonesia dari perhelatan Jambore Dunia di Korea Selatan.
“Bapak Presiden Joko Widodo, tolong selamatkan dan tarik pulang anak-anak kami, kontingen Indonesia di Jambore Dunia 2023 di Sae Man Geum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan,” kata dia.
Herzaky menyampaikan, kegiatan yang sudah diatur penyelenggara sebagian besar dihentikan karena cuaca dan heatwave tidak aman. Para peserta, kata dia, telantar.
“Di dekat-dekat tenda anak kami, hampir tiap malam ketika video call, mereka menangis karena tertekan betul. Kalau lokasi seperti Bumi Perkemahan Cibubur, tanahnya ada rumput yang asri, penuh dengan pepohonan yang sejuk. Di sana? Gersang. Tanpa pohon,” kata dia.
"Pemberitaan di media nasional pun sangat minim mengenai ini. Kami hanya bisa mendapatkan informasi dari anak-anak yang menjadi peserta secara langsung melalui video call dan berita-berita di berbagai media internasional. Sedangkan saat ini, charging station sedang mati. Komunikasi dengan anak-anak kami terputus," tuturnya.