Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diisukan Bakal Jadi Kepala BIN, Jenderal Dudung: Saya Mau Bertani Saja

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman ketika berpamitan di Mabes TNI AD. (www.instagram.com/@dudung_abdurachman)

Jakarta, IDN Times - Wajah Jenderal Dudung Abdurachman terlihat semringah ketika ditemui media di Mabes TNI Angkatan Darat (AD), Jakarta Pusat pada Jumat (27/10/2023). Per hari ini, ia sudah tak lagi menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Sebab, pada pertengahan November bakal memasuki usia pensiun.

Posisi itu kini dijabat oleh Jenderal Agus Subiyanto lewat upacara serah terima jabatan yang dipimpin secara langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. 

Jenderal Dudung mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI AD di mana pun mereka bertugas.

"Karena mereka-mereka ini lah sebagai gerbang TNI di masyarakat. Mereka-mereka ini lah yang berjuang untuk kita," ujar Dudung di Mabes TNI AD. 

Sementara, kepada Agus, Dudung menitipkan pesan agar kemampuan prajurit TNI AD terus ditingkatkan baik pendidikan, latihan, profesionalisme maupun tingkat kesejahteraannya.

"Pesan kedua saya, yaitu bagaimana meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berdampak bagi masyarakat. Mulai dari kegiatan eksternal seperti ketahanan pangan, food estate, manunggal air, penuntasan stunting, hingga babinsa masuk ke dapur warga," tutur dia lagi. 

Ia pun berharap prajurit TNI AD akan semakin profesional, maju dan selalu berada di hati rakyat Indonesia.

Lalu, ke mana Dudung melabuhkan kariernya pasca lengser dari jabatan KSAD?

1. Dudung mengaku ia akan bertani dan nyangkul di sawah

Jenderal Dudung Abdurachman di Mabes TNI Angkatan Darat (AD) pada Jumat, 27 Oktober 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, ketika IDN Times tanyakan ke mana langkah karier Dudung selanjutnya, ia mengaku bakal bertani.

"Ya, saya mau jadi petani saja," ujar Dudung sambil tersenyum. 

Saat ditanyakan kembali apakah kegiatan bertani akan dilakukan di Pejaten, mantan Pangkostrad itu hanya tertawa. Pejaten merupakan lokasi kantor Badan Intelijen Negara (BIN). 

Nama Dudung santer diisukan akan dibidik oleh Jokowi untuk menjadi Kepala BIN menggantikan Jenderal (Purn) Budi Gunawan. Posisi itu diduga menjadi salah satu yang bakal di-reshuffle oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sebelumnya, posisi Wakil Menteri BUMN juga kembali kosong. Sebab, Rosan Roeslani memilih mundur lantaran dijadikan ketua tim sukses pasangan capres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

2. Dudung mengaku ogah terjun ke politik praktis usai memasuki usia pensiun

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang resmi diangkat jadi Komisaris Utama PT Pindad (Dokumentasi PT Pindad)

Ketika pertanyaan serupa ditanyakan kembali ke Dudung, ia mengaku tidak tertarik untuk terjun ke politik praktis.  

"Saya mau bertani aja lah! Saya punya banyak sawah, nyangkul. Gak lah, saya gak tertarik berpolitik. Mau bertani aja," ujar Dudung pada 12 Oktober 2023 lalu di Jakarta Selatan.

3. Jenderal Dudung pernah imbau purnawirawan TNI agar tak gunakan atribut politik

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman (kedua dari kanan) saat menyampaikan bakal merekrut calon prajurit TNI AD alumni pesantren (Tangkapan layar YouTube TNI AD)

Sebelumnya, dia juga mengimbau para purnawirawan TNI agar tak menggunakan atribut satuan seperti badge, lokasi, dan baret, saat melakukan kegiatan berbau politis. Dudung menyebut, tindakan itu berisiko mencederai komitmen netralitas TNI.

Imbauan itu tak lepas dari fakta sejumlah purnawirawan TNI yang mulai menyatakan dukungan kepada beberapa capres.  

"Ketentuan penggunaan atribut TNI bagi prajurit TNI yang telah diberhentikan dengan hormat, baik itu mengundurkan diri maupun purnawirawan, telah diatur dalam ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI maupun TNI Angkatan Darat (AD) berdasarkan ST Panglima TNI nomor 1681/2018 dan ST KSAD nomor: 33/2019 tentang penggunaan hak berpolitik," kata Dudung, Agustus lalu. 

Ia mengatakan, netralitas TNI merupakan harga mati yang tak bisa ditawar. Oleh karena itu, TNI AD berkomitmen tidak terlibat dalam politik praktis, baik secara institusi, personal, maupun dalam hal penggunaan sarana dan prasarana milik TNI AD. 

Meski begitu, TNI AD tidak membatasi purnawirawan yang ingin menyalurkan aspirasi hak politiknya.

"Namun, kami tetap mengimbau untuk tetap mematuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan hak serta kewajibannya sebagai purnawirawan TNI/TNI AD," tutur dia lagi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us