Ketua PPNI: Satu Saja Perawat Meninggal karena COVID-19, Negara Rugi!

78 perawat meninggal di tengah pandemik COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadilah mengungkapkan saat ini sudah lebih dari 70 perawat yang meninggal karena terinfeksi COVID-19.

Harif mengatakan perawat yang meninggal ini berkompeten dan berdedikasi tinggi, sehingga negara ini akan menderita kerugian bila ada tenaga kesehatan kompeten namun tidak bisa melayani masyarakat Indonesia. 

"Contohnya jika satu orang perawat bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada puluhan orang, namun saat satu saja di antaranya sakit bahkan meninggal dunia maka otomatis masyarakat tidak bisa dilayani," paparnya.

1. Virus corona juga merenggut tenaga kesehatan lain

Ketua PPNI: Satu Saja Perawat Meninggal karena COVID-19, Negara Rugi!Tangkap Layar - Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah dalam acara Doa Perawat untuk Negeri (Youtube.com/BaPeNa PPNI)

Tidak hanya perawat, virus ini juga juga merenggut nyawa tenaga kesehatan yang lain seperti bidan, tenaga kesehatan laboratorium, radiografer yang menangani COVID-19.

"Kami merasakan kehilangan dan duka yang mendalam akibat kematian para tenaga kesehatan perawat ini. Semoga tenaga kesehatan, khususnya perawat bisa tetap terlindungi dalam melaksanakan tugasnya," katanya.

Baca Juga: Menkes Sampaikan Duka Cita pada Perawat yang Gugur, Terbanyak di Jatim

2. Sebanyak 71 perawat yang meninggal dunia dinyatakan positif COVID-19

Ketua PPNI: Satu Saja Perawat Meninggal karena COVID-19, Negara Rugi!Ilustrasi. Seorang tenaga medis memakai pita hitam sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya perawat RSVP dr Kariadi. Dok PPNI Jateng

Sementara itu, Sekretaris Badan Bantuan Hukum PPNI Maryanto menambahkan, sebanyak 78 perawat meninggal dunia saat menangani COVID-19 selama kurun waktu 12 Maret hingga 14 September 2020.

"Dari 78 perawat, 71 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Riau, Sumatra Utara, hingga Dewan Pengurus PPNI luar negeri," terangnya.

3. Perawat yang gugur banyak dari Jawa Timur

Ketua PPNI: Satu Saja Perawat Meninggal karena COVID-19, Negara Rugi!Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Maryanto merinci di DKI Jakarta sebanyak 13 orang,  Banten 2 orang, Jawa Tengah 13, Jawa Timur 25, Sumatra Selatan empat, Sulawesi Selatan dua, Kalimantan Selatan 5.

"Kemudian Kalimantan Tengah dua, Kalimantan Timur satu, Jawa Barat dua, Riau satu, dan DPLN Kuwait satu," paparnya.

Baca Juga: Kisah Perawat COVID-19, Mencoba Bahagia Meski Lelah Fisik dan Mental

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya