Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta-Fakta Lenggang Jakarta, Warisan Ahok yang akan Digusur Anies

Proyek revitalisasi Monas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times – Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) tampaknya akan berdampak pada pusat kuliner, oleh-oleh, dan cendera mata warisan mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama yang ada di sekitar Monas, yakni Lenggang Jakarta.

Daerah yang saat ini ditempati oleh Lenggang Jakarta nantinya akan dijadikan kawasan hijau untuk menambah ruang terbuka hijau yang ada di Monas. Oleh karena itu, Lenggang Jakarta dipastikan akan dipindah ke sisi timur Monas.

1. Rencananya Lenggang Jakarta akan direlokasi ke dekat Stasiun Gambir

sofyanhotel.com

Rencananya Pemprov DKI akan merelokasi Lenggang Jakarta ke kawasan Gambir. Namun, rencana relokasi ke Gambir ini masih dikaji. Pemprov DKI masih memikirkan opsi lain jika kawasan yang dipersiapkan di dekat stasiun Gambir tidak mencukupi untuk menampung pedagang yang direvitalisasi.

"Belum final (pindah ke Gambir), karena di ujung sana itu terlalu jauh (dari lalu lalang orang) dan kecil kapasitasnya dan menata ini kan butuh ruang," kata Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DPPUKM) DKI Jakarta Elizabeth Ratu Rante Allo, seperti dikutip dari Antara.

2. Terdapat 339 pelaku usaha di Lenggang Jakarta

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Kendati kawasan relokasi yang belum pasti, Ratu menyatakan bahwa pihaknya telah memberi pengarahan kepada para pedagang untuk keperluan relokasi, meski belum secara formal disosialisasikan.

Saat ini, di Lenggang Jakarta tercatat ada 339 pelaku usaha, yang terdiri dari penjual makanan dan minuman, kerajinan tangan, cendera mata, dan sebagainya. Selama ini, para pedagang di Lenggang Jakarta dikenakan iuran sebesar Rp350 ribu per bulan.

3. Lenggang Jakarta dibangun sebagai bentuk pemberdayaan dan menata PKL yang berdagang di IRTI Monas

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Lenggang Jakarta sendiri diresmikan pada 22 Mei 2015 oleh Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama. Pembangunan Lenggang Jakarta ditujukan sebagai bentuk pemberdayaan dan menata PKL (Pedangan Kaki Lima) yang berdagang di IRTI Monas.

Menurut Basuki, Lenggang Jakarta merupakan wujud komitmen Pemprov DKI dalam memberdayakan dan menata PKL yang selama ini cenderung kurang memperhatikan masalah ketertiban umum, kebersihan dan estetika lingkungan, higienitas makanan dan minuman, masalah pelayanan dan lain-lain.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Fitra Dirgantara
EditorDimas Fitra Dirgantara
Follow Us