Freeport Indonesia & Aminef Berikan Beasiswa untuk Masyarakat Papua
Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) melanjutkan kerja sama dengan AMINEF untuk memberikan beasiswa bagi para kandidat dari Provinsi Papua.
Melalui program ini, para peserta yang mendapatkan beasiswa akan mengikuti program Community College Initiative (CCI) selama dua semester di Amerika Serikat (AS).
Mereka dapat mengambil beberapa program studi sesuai minatnya mulai dari agrikultur, teknik, manajemen bisnis, pendidikan anak usia dini, teknologi informasi, media, hingga manajemen pariwisata dan perhotelan.
1. Tingkatkan kualitas hidup masyarakat Papua
Kerja sama antara PTFI dengan AMINEF diketahui telah berlangsung sejak 1998. Semua masyarakat asli Papua yang memenuhi kriteria diperbolehkan untuk mengikuti seleksi.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan program beasiswa tersebut sejalan dengan komitmen perseroan terhadap kemajuan sektor pendidikan. Menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu upaya PTFI dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.
“PTFI sudah 56 tahun berada di Papua, karenanya kami sudah menjadi bagian dari Papua. Untuk itu kami harus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Papua. Ini adalah salah satu program kami untuk meningkatkan kualitas hidup orang asli Papua,” katanya saat menghadiri penandatanganan MoU di @amerika, Jakarta, Jumat (12/5).
2. Alokasikan dana USD 2 juta

Lebih jauh, Tony mengungkapkan bahwa pada kerja sama periode tahun 2023-2028, PTFI menyediakan USD 2 juta untuk mendanai 10 peserta Papua per tahun. Tony pun berharap, program yang sudah menghasilkan sekitar 100 partisipan sejak 1998 ini bisa terus berlanjut.
"Ini tambahan dari program pendidikan kami yang ada lebih dari 12.000 scholarship, baik dari SD sampai S3. Kerja sama dengan AMINEF sudah berlangsung 25 tahun, dan sekarang kita lanjutkan lagi dengan alokasi budget sekitar USD 2 juta, mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Peserta CCI sendiri direkrut dari komunitas yang secara historis kurang terwakili dan kurang terlayani. Di Indonesia, AMINEF aktif merekrut siswa yang memiliki kesempatan terbatas untuk belajar di luar negeri. Sekitar 30 orang Indonesia berpartisipasi setiap tahun.
3. Peserta berkesempatan mencicipi pengalaman studi di AS
Executive Director AMINEF, Alan Feinstein, menambahkan bahwa program yang didanai oleh Pemerintah AS ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pelajar Papua mencicipi pengalaman studi di AS.
"Peserta tak hanya berkesempatan belajar di kelas saja, melainkan juga lewat magang atau mengikuti beberapa program komunitas. Sehingga ketika mereka kembali ke daerah asalnya, mereka bisa memberikan kontribusi," tutur Alan.
Ia pun menjelaskan, syarat yang diberikan AMINEF adalah partisipan merupakan orang Indonesia, sedang bekerja, dan memiliki pengalaman profesional. Sementara untuk syarat lengkapnya, calon kandidat bisa mempelajari lebih lanjut di https://www.aminef.or.id/.
"Tak ada tingkat pendidikan tertentu, asal bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, dan mereka harus membawa sesuatu untuk masyarakat mereka harus bisa menjadi pemimpin," ucapnya.
Sebagai informasi, AMINEF mengelola program Fulbright dan program pertukaran lainnya yang didanai oleh pemerintah AS dan Indonesia. Hingga saat ini, sudah lebih dari USD4 juta yang diberikan untuk program tersebut. (WEB)