Ganjar Dapat PR Soal Sekolah Sampai Sore dari Pesantren di Tegal

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, pada Kamis (11/1/2024). Dalam kunjungan itu,Ganjar juga berdialog dengan sejumlah pengurus pondok pesantren dan didoakan menjadi presiden.
"Kami ucapkan terima kasih, karena mendapat kehormatan dikunjungi oleh Capres kita Bapak Ganjar Pranowo. Insya Allah menjadi Presiden," kata Pengasuh Ponpes Ma’hadut Tholabah Putri, KH Nasihun Isa Mufti, dalam keterangannya.
1. Sampaikan aspirasi ke Ganjar

Kiai Isa kemudian menyampaikan aspirasi kepada Ganjar. Terutama mengenai jam sekolah hingga sore selama lima hari. Menurut Kiai Isa, jam sekolah harus diubah karena berat bagi murid dan orang tua/wali.
Akibat pulang sudah terlalu sore, dijelaskan Kiai Isa, para pelajar di Indonesia sulit belajar agama lantaran kelelahan.
"Jadi, pendidikan lima hari sekolah sangat memberatkan wali murid karena harus sampai sore, para wali murid ingin anaknya setelah sekolah bisa belajar agama. Mohon kebijakan lima hari sekolah dihilangkan agar mereka bisa mengecap pendidikan agama sore hari," ujarnya.
2. Semua aspirasi dicatat

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku sudah mencatat semua aspirasi yang disampaikan pengurus pesantren. Dia akan mengkaji kebijakan sekolah hingga sore dalam lima hari.
"Boleh kok kalau mereka memang belum bisa melaksanakan itu, memang kalau di kota rata-rata memungkinkan," ujar Ganjar.
3. Ganjar akui belajar agama cocok sore

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengakui, kegiatan keagamaan anak-anak cocoknya dilakukan pada sore. Menurutnya, harus ada pembagian waktu yang pas antara sekolah reguler dan pendidikan keagamaan.
"Kalau di desa, ada sih persoalan terkait transportasi. Kalau sisi lain tradisi di Pondok itu kan mengaji. Itu saja waktu yang dibagi, boleh saja sih," kata Ganjar.