Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Golkar Sindir PDIP: Baru Pecat Jokowi Setelah Tak Punya Kewenangan

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji. (Dokumentasi DPR)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menyindir sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang baru menyampaikan Joko "Jokowi" Widodo bukan lagi bagian kader partai banteng moncong putih itu setelah ia tak lagi duduk sebagai Presiden. Jokowi dianggap tak lagi memiliki kewenangan apapun di pemerintahan dan dunia politik.

Pernyataan itu tak disampaikan PDIP ketika momen kampanye Pilpres 2024. Padahal, sejak momen itu, Jokowi sudah menunjukkan sikap berbeda, yakni tak mendukung capres yang didukung PDIP yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

"Ini kan pas Pak Jokowi tak lagi punya kewenangan baru dipecat oleh PDIP. Tapi ya gak apa-apa meski tak lagi punya kewenangan, kami berpikir Pak Jokowi masih punya pengaruh yang cukup kuat," ujar Sarmuji di Jakarta, Selasa (10/12/2024). 

Sindiran itu disampaikan Sarmuji ketika ditanyakan keuntungan yang diperoleh partai berlambang pohon beringin itu, seandainya Jokowi bergabung dan menjadi kader Golkar.

Meski begitu, Sarmuji mengakui basis massa pendukung mantan Wali Kota Solo itu berbeda dengan basis pendukung Partai Golkar. Basis massa Jokowi lebih beririsan dengan pendukung PDIP. 

"Seandainya Pak Jokowi masuk ke Golkar, kemungkinan ada perluasan basis massa di Golkar. Pak Jokowi juga akan terikat dengan konstitusi partai bila memilih bergabung ke Partai Golkar," tutur dia. 

Sudah kah ada tanda Jokowi bakal memilih gabung ke partai dengan logo pohon beringin itu?

1. Belum ada sinyal Jokowi bakal gabung ke Golkar

Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara, Sarmuji pernah menyebut belum ada pembahasan soal Jokowi bakal bergabung ke Golkar. Menurut dia, Jokowi akan mempertimbangkan sejumlah hal terlebih dulu sebelum memutuskan bergabung ke partai politik.

"Sementara ini, sinyalnya belum ada (bergabung ke Golkar)," ujar Sarmuji ketika dikonfirmasi, 8 Desember 2024.

Meski begitu, Golkar membuka pintu seandainya Jokowi dan keluarga ingin bergabung.

"Tapi hingga saat ini belum ada pembicaraan apapun untuk menjadi anggota Partai Golkar," kata dia. 

2. Partai Golkar belum menerbitkan surat terkait pengangkatan anggota kehormatan

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas menyerahkan pengesahan Surat Keputusan tentang AD/ART Partai Golkar. (Dokumentasi Partai Golkar)

Sarmuji juga memastikan, Partai Golkar belum menerbitkan surat pengangkatan anggota kehormatan untuk siapa pun. Padahal, sebelumnya Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Derek Loupatty, mengatakan Jokowi sudah menjadi anggota kehormatan di Golkar.

"Sejauh ini DPP Partai Golkar juga belum menerbitkan SK pengangkatan anggota kehormatan untuk sia papun," kata dia.

"Tetapi, Golkar adalah partai terbuka. Siapa pun boleh masuk ke Partai Golkar asal mencintai NKRI, setia kepada Pancasila dan UUD NRI tahun 1945," lanjut Samuji.

3. Jokowi akui ada komunikasi intens dengan Partai Golkar

Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara, Jokowi buka suara usai disebut sebagai anggota kehormatan Partai Golkar. Jokowi mengklaim belum berpikir bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Jokowi mengaku Golkar sudah berkomunikasi mengenai keanggotaannya di partai pimpinan Bahlil Lahadalia itu. Namun ia mengaku belum memutuskan untuk bergabung dengan salah satu partai tertua di Indonesia itu.

"Ya komunikasi ada. Tapi belum (bergabung)," kata mantan Wali Kota Solo itu pada 9 Desember 2024. 

Beberapa waktu terakhir, sejumlah partai sudah menyatakan siap menampung Jokowi dan keluarganya, setelah dikeluarkan dari PDIP. Namun sampai saat ini Jokowi belum menyatakan akan menjadi anggota salah satu partai.

"Ya masih partai perorangan," kata Jokowi saat ditanya partai mana yang ia lirik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us