H-2 Lebaran, 5.874 Pemudik Berangkat dari 7 Terminal di Jakarta

- Kenaikan penumpang di terminal bus Jakarta mencapai 70,93 persen dibandingkan periode Februari 2025.
- Terminal Kampung Rambutan mencatat jumlah keberangkatan tertinggi dengan 2.194 penumpang dari 136 kendaraan.
- Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan dan kesehatan pengemudi untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Jakarta, IDN Times – Jumlah pemudik yang berangkat dari terminal bus di Jakarta melonjak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat, 5.874 penumpang berangkat dari tujuh terminal bus di Jakarta.
Ketujuh terminal itu di antaranya, Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priol, Terminal Lebak Bulus, Terminal Angke, dan Terminal Grogol.
1. Kenaikan penumpang capai 70,93 persen

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memerinci jumlah penumpang yang berangkat dari terminal-terminal di Jakarta mengalami kenaikan 70,93 persen dibandingkan dengan periode 14 sampai 20 Februari 2025.
"Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, jumlah penumpang yang berangkat meningkat hingga 55,22 persen," ujar Syafrin dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).
2. Terminal Kampung Rambutan berangkatkan 2.194

Secara rinci, Terminal Kampung Rambutan mencatat jumlah keberangkatan tertinggi dengan 2.194 penumpang dari 136 kendaraan. Disusul Terminal Lebak Bulus dengan 993 penumpang dari 47 kendaraan, serta Terminal Tanjung Priok dengan 796 penumpang dari 79 kendaraan.
Sementara itu, Terminal Terpadu Pulo Gebang melayani keberangkatan 1.257 penumpang dengan 79 kendaraan. Adapun Terminal Kalideres mencatat 197 penumpang, Terminal Grogol sebanyak 339 penumpang, dan Terminal Angke melayani keberangkatan 98 penumpang.
3. Hasil ramp check 81,86 persen kendaraan tidak layak jalan

Syafrin juga menambahkan pihaknya terus berupaya memastikan kelancaran perjalanan pemudik dengan melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan dan kesehatan pengemudi.
"Kami telah melakukan ramp check terhadap 634 kendaraan sejak 21 Maret hingga 29 Maret 2025. Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 81,86 persen kendaraan dinyatakan tidak layak jalan, dengan penyebab utama terkait perlengkapan kendaraan dan kapasitas tempat duduk," ucapnya.