Hadapi Dampak Perang Iran-Israel, Bapanas Bakal Dorong Kemandirian Pangan

- Saatnya diversifikasi pangan lokal Indonesia tak perlu bergantung pada bahan impor seperti gandum. Menurut Arief, banyak sumber karbohidrat dan protein lokal yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
- Ketersediaan cadangan pangan terjaga Arief memastikan bahwa Indonesia tidak dalam kondisi darurat pangan. Bahkan, Presiden Prabowo dalam forum internasional menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan pangan nasional yang kuat.
- Link ke kopdes dan ekonomi perdesaan Untuk mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah tidak hanya mengandalkan program makan bergizi gratis, tapi juga membangun irigasi, meningkatkan produksi pupuk, dan memperbanyak penyuluh pertanian.
Bogor, IDN Times – Konflik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel, menjadi pengingat penting bagi Indonesia tentang pentingnya kemandirian pangan nasional.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan hal ini usai menghadiri kegiatan makan bergizi gratis di SMPN 1 Megamendung, Bogor, Selasa (24/6/2025).
Konflik Iran-Israel seperti halnya perang Ukraina-Rusia menunjukkan bahwa ketergantungan pada negara lain untuk kebutuhan pangan bisa berisiko. Arief menilai ini sebagai kesempatan, bukan sekadar tantangan.
"Kalau ada kejadian seperti hari ini, seperti konflik di Timur Tengah, ya perang Iran dan Israel, ini kesempatan kita untuk jadi bangsa besar dan mengeksekusi cita-cita Pak Presiden Prabowo dan Pak Gibran tentang kemandirian pangan," kata Arief.
1. Saatnya diversifikasi pangan lokal

Indonesia tak perlu bergantung pada bahan impor seperti gandum. Menurut Arief, banyak sumber karbohidrat dan protein lokal yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Kalau boleh, jangan roti dari gandum, bisa dari singkong. Sumber protein juga sama, kenapa harus salmon dari Norwegia? Kita punya ikan kembung, tuna, cakalang, pari, bahkan oktopus," ujarnya tegas.
2. Ketersediaan cadangan pangan terjaga

Arief memastikan Indonesia tidak dalam kondisi darurat pangan. Bahkan, Presiden Prabowo dalam forum internasional menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan pangan nasional yang kuat.
"Indonesia punya cadangan pangan hari ini beratnya 4,2 juta ton. Itu benar. Dan kita sedang mempersiapkan produksi dalam negeri," ungkap Arief.
3. Link ke kopdes dan ekonomi pedesaan

Untuk mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah tidak hanya mengandalkan program makan bergizi gratis, tapi juga membangun irigasi, meningkatkan produksi pupuk, dan memperbanyak penyuluh pertanian.
"Kita sedang siapkan saluran irigasi 2 juta hektar, pupuk dari 4,7 juta jadi 9,5 juta ton, penyuluh 37.000 jadi 670.000, satu desa satu penyuluh. Ini semua terkoordinasi," jelasnya.