Hari Ibu Nasional, Ibas Soroti Pentingnya Akes Pendidikan Berkeadilan

- Ibas Soroti pentingnya kesehatan, deteksi dini harus diperhatikan di Hari Ibu Nasional
- Ibas soroti pembangunan berkeadilan di daerah yang harus dirasakan hingga tingkat desa, termasuk pemerataan infrastruktur mendasar.
- Pancasila harus jadi pegangan utama kehidupan berbangsa, terutama sila kelima
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong masyarakat memanfaatkan program cek kesehatan gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya menjaga kualitas hidup keluarga, khususnya ibu dan anak.
Hal ini disampaikan Ibas saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan dan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bertema “Ibu Pilar Utama Keluarga, Penopang Bangsa” di Kabupaten Magetan, Jawa Tengah. Acara ini sekaligus merupakan peringatan Hari Ibu Nasional, pada Senin 22 Desember 2025.
Ibas menegaskan, tidak boleh ada anak-anak Indonesia putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Ia mendorong masyarakat terus aktif menyampaikan kendala pendidikan, termasuk akses beasiswa, agar dapat dikawal bersama.
"Pendidikan adalah jalan keadilan. Anak cucu kita harus sekolah, harus punya masa depan yang lebih baik,” kata Ibas dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
1. Soroti pentingnya kesehatan, deteksi dini harus diperhatikan

Ibas menyoroti pentingnya kesehatan sebagai kunci kebahagiaan dan produktivitas masyarakat. Ibas mendorong masyarakat memanfaatkan program cek kesehatan gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya menjaga kualitas hidup keluarga, khususnya ibu, lansia dan anak-anak.
Ia menekankan, deteksi dini kesehatan penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kualitas hidup keluarga.
“Kita bahagia kalau kita sehat. Negara hadir untuk memastikan kesehatan ibu, anak, dan seluruh keluarga,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.
2. Ibas soroti pembangunan berkeadilan

Selain itu, Ibas turut menyoroti pentingnya pembangunan berkeadilan di daerah yang harus dirasakan hingga tingkat desa, termasuk pemerataan infrastruktur mendasar. Menurutnya, kehadiran negara di tingkat desa melalui penguatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan merupakan santan dibutuhkan.
Ia memastikan, komitmen Partai Demokrat di DPR untuk mengawal aspirasi warga agar pembangunan jalan dan konektivitas desa di Kabupaten Magetan terus dikawal oleh pemerintaj, sehingga tidak tertinggal dibandingkan daerah lain di sekitarnya.
“Keadilan pembangunan harus kita perjuangkan bersama. Jalan desa yang semakin rapi, terbangun, dan saling terkoneksi adalah bagian dari keadilan sosial,” kata dia.
3. Sila kelima Pancasila harus jadi pedoman pemerintah

Ia mengingatkan, Indonesia merupakan negara besar dengan 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan lebih dari 280 juta penduduk, yang tetap dipersatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam konteks itu, ia menekankan, Pancasila harus menjadi pegangan utama kehidupan berbangsa, terutama sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Negara harus hadir di tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten untuk menghadirkan masyarakat yang lebih sejahtera, maju, dan bahagia,” ujar Anggota Komisi XII DPR RI itu.













![[QUIZ] Coba Tebak Icon ASEAN Masing-Masing Negara, Bisa Jawab Semua?](https://image.idntimes.com/post/20250530/pexels-utkarsh-malviya-2148004873-30559339-11zon-15a69b01740a401f3d954b0f22cf4499.jpg)



