Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hebat! Wanita Asal Indonesia Ini Akan Jadi Pembicara dalam Konferensi PBB Bulan Depan

iamr4.wordpress.com
iamr4.wordpress.com

Kehidupan tidak layak yang diterima oleh para migran Indonesia di luar negeri menjadi nilai penting yang dibawa oleh Eni Lestari. Eni Lestari Andayani Adi adalah salah satu dari banyak tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di bawah tekanan. Eni yang asli Kabupaten Kediri, Jawa Timur sempat bekerja di Hong Kong dalam ikatan kontrak dan diperlakukan tidak layak.

Seperti dilansir Tempo.co, perlakuan tersebut diterima Eni dari majikan dan organisasi penyalurnya. Pada 1999 dirinya tiba di Hong Kong, tapi enam bulan kemudian memutuskan untuk kabur karena tidak tahan dengan perlakuan tersebut.

Langkah Eni untuk kabur sebagai awal dari hidup yang lebih baik.

Default Image IDN
Default Image IDN

Usai kabur, Eni ditampung dalam Bethune House yang diperuntukan bagi para migran di Hong Kong. Dari situ, dirinya mulai aktif berorganisasi. Bersama buruh migran dari Indonesia lainnya, pada 2000 Eni membangun Asosiasi Buruh Migran Indonesia (ATKI=HK) dan menjadi ketua selama 10 tahun.

Namun, selama menjalani tugas sebagai aktivis, dirinya tetap bekerja sebagai pembantu. Pada 2008, Eni terpilih sebagai keta International Migrants Alliance (IMA), sebuah aliansi formal buruh migran dari Hong Kong. Organisasi tersebut beranggotakan 120 organisasi buruh migran ari 19 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

IMA sendiri aktif membawa suara migran dan pengungsi di berbagai forum regional dan internasional. Tahun ini, Eni sendiri yang mendapat kesempatan untuk menyuarakan migran pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB.

Eni inginkan keadilan dan proteksi yang lebih baik untuk migran.

Default Image IDN
Default Image IDN

Eni menjalani beberapa tahap seleksi dari PBB. Eni bersaing dengan jutaan buruh migran di dunia ini. Eni sendiri akhirnya resmi terpilih pada 25 Agustus silam. Seperti dilansir The Jakarta Post, Eni mendapat e-mail konfirmasi dari PBB. Eni menganggap bahwa hal ini menjadi tantangan baginya. Dirinya selalu ingin menunjukkan pada dunia kalau para migran di luar sana membutuhkan keadilan dan proteksi yang lebih baik.

Konferensi tersebut akan dilaksanakan pada 19 September 2016. Konferensi akan dilaksanakan di Kantor Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Dalam konferensi tersebut diprediksi lebih dari 1900 orang akan hadir termasuk Presiden dan Perdana Menteri dari negara anggota PBB. Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan untuk hadir.

Default Image IDN
Default Image IDN

Eni menjelaskan konferensi ditujukan untuk adanya pergerakan bagi para migran dan pengungsi. Eni ingin berbagai pihak di seluruh dunia mendukung perlindungan terhadap pada migran dan pengungsi yang saat ini masih hidup dalam tekanan dan ketidaklayakan. Menurut Eni, para migran dan tenaga kerja tidak lagi untuk penghasil pundi-pundi uang saja, tapi juga sebagai manusia.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan terdapat 6,1 juta orang Indonesia yang bekerja di luar negeri atau migran. Eni adalah salah satu yang menunjukkan kegigihan. Eni juga menjadi anggota di berbagai organisasi dan jaringan seperti Persatuan BMI Tolak Overcharging (PILAR); pengurus JBMI; juru bicara Asian Migrants Coordinating Body (AMCB) yang merupakan aliansi organisasi migran dari Nepal, Srilanka, Thailand, Filipina dan Indonesia; Focal Person Migration Organizing Committee, Asia Pacific Forum on Women, Law and Development (APWLD); bekas anggota dewan pendiri Global Alliance Against Trafficking of Women (GAATW), serta juru bicara Campaign for People's Goals for Sustainable Development (CPGSD).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us