Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Honor Penari Ratoeh Jaro di Asian Games Bermasalah, Apa Kata INASGOC?

(Ribuan siswa SMA tengah menarikan Ratoh Jaroe di upacara pembukaan Asian Games) INASGOC/Boy T.Harjanto
(Ribuan siswa SMA tengah menarikan Ratoh Jaroe di upacara pembukaan Asian Games) INASGOC/Boy T.Harjanto

Jakarta, IDN Times-  Permasalahan kompensasi atau honor penampilan Tari Ratoeh Jaro pada pembukaan Asian Games 2018 kembali mencuat di tengah-tengah masyarakat. Ribuan siswa SMA se-Jakarta yang terlibat dalam Tari Ratoeh Jaro tersebut kecewa karena tak menerima honor seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Lalu, apa tanggapan INASGOC selaku penyelenggara perhelatan olahraga terbesar Asia tersebut?

1. Penari Ratoeh Jaro Asian Games hanya suka rela

(Panggung untuk upacara pembukaan Asian Games 2018) ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha
(Panggung untuk upacara pembukaan Asian Games 2018) ANTARA FOTO/INASGOC/Jessica Margaretha

Wakil Bidang Kesiswaan SMAN 78 Jakarta Barat, Zainuddin mengatakan pihaknya sejak awal meniatkan seluruh kegiatan yang diikuti murid-muridnya dan sekolah dilakukan secara sukarela. 

Ia membantah pemberitaan yang mengatakan bahwa sekolah menahan honor yang menjadi hak para murid penari Ratoeh Jaro.

“Saya tidak sepakat itu dibilang honor, karena dari awal semua dilakukan secara sukarela, tidak pernah ada pembicaraan soal honor,” kata Zainuddin dikutip dari Antara, Jumat (21/9).

2. Inasgoc memberikan Rp200 ribu per hari saat latihan

INASGOC/Jefri Tarigan
INASGOC/Jefri Tarigan

Kabarnya, kompensasi yang diberikan Inasgoc sejumlah Rp200 ribu per hari selama latihan di Gelora Bung Karno (GBK).

Kompensasi tersebut diberikan Inasgoc lewat penyelenggara acara, yakni Lima Arus dan baru diterima pada Selasa lalu oleh pihak sekolah.

Lalu, kompensasi tersebut dikelola sekolah untuk konsumsi dan tranportasi para penari selama 13 hari latihan berlangsung.

3. Tidak ada honor, hanya operasional kegiatan saja

INASGOC/Dhoni Setiawan
INASGOC/Dhoni Setiawan

Wakil Bidang Kesiswaan SMAN 23 Jakarta, Edi Susilo mengaku kaget dengan pemberitaan yang menahan honor siswanya yang menjadi penari Ratoeh Jaro saat pembukaan Asian Games 2018.

Edi menyebutkan uang tersebut bukanlah honor tapi untuk operasional selama para siswi berlatih menjelang Asian Games.

“Memang ada perjanjian kita akan dikirim uang selama tiga kali. Namun di dalam perjanjian itu sama sekali tidak ada kata-kata honor, hanya operasional,” ujarnya.

4. Kompensasi sudah dibayar Inasgoc setara US$15 per orang

instagram.com/hyimoci30
instagram.com/hyimoci30

Sementara menurut Direktur Media dan Hubungan Masyarakat Inasgoc Ratna Irsana menyatakan kompensasi sudah dibayarkan melalui penyelenggara acara kepada sekolah-sekolah partisipan Ratoeh Jaro tersebut.

“Satu anak mendapat US$15 atau Rp200 ribu sekali latihan. Latihan 15 kali, jadi sekitar Rp3 juta per anak,” kata Ratna seperti dikutip dari Antara.

Berikut 17 SMA yang terlibat. 

SMA 70, SMA 6, SMA 3, SMA 71, SMA 82, SMA 66, SMA 4, SMA 68, SMA 78, SMA 49, SMA 34, SMA 48, SMA 90, SMA 46, SMA 24, SMA Angkasa I Halim dan SMA Dian Didaktika.

Bagaimana komentar kamu guys?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
Masdalena Napitupulu
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us