Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

HUT ke-24 Depok, Pemkot Sajikan Kuliner Nusantara Gratis Simbol Rukun

Sejumlah makanan disajikan pada HUT ke-24 Kota Depok di lapangan balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok menyajikanan kuliner Nusantara pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kota Depok di lapangan Balai Kota Depok. Makanan tersebut sebagai simbol kerukunan etnis dan agama di Kota Depok.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, berdasarkan data terakhir BPS, sejumlah etnis bermukim di Kota Depok. Namun yang terbesar adalah etnis Betawi dan Jawa, disusul Sunda dan Minang.

"Etnis Betawi dan Jawa itu jumlahnya berimbang, lalu dilanjutkan dengan etnis yang lain yaitu Sunda, Minang, dan seterusnya," ujar Idris saat ditemui IDN Times, Selasa (2/5/2023).

1. Beragam makanan Nusantara mudah ditemukan di Kota Depok

Pemkot Depok bersama Forkopimda saat membuka penyelenggaraan kuliner nusantara pada puncak HUT ke-24 Kota Depok di balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menuturkan, adanya kerukunan etnis membuat banyaknya makanan atau kuliner Nusantara di Kota Depok. Bahkan para pelaku UMKM maupun pengusaha menengah, menjual makanan khas mulai dari Sabang hingga Marauke di Kota Depok.

"Seperti pecel Madiun, rawon Surabaya, dan sebagainya," tutur Idris.

Pada kegiatan puncak perayaan HUT ke-24 Kota Depok, Pemerintah Kota Depok menyediakan beragam stand makanan. Mulai dari stand makanan yang menyajikan tahu gejrot, sate Padang, lopis, tahu seksa, dan sejumlah makanan lainnya.

"Ternyata ada beragam makanan disajikan warga Depok," terang Idris.

2. Berkolaborasi dengan Forkopimda jaga dan lestarikan keragaman budaya dan etnis

Warga mengantre untuk mendapatkan salah satu makanan nusantra pada puncak perayaan HUT ke-24 Kota Depok di lapangan balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok menjaga keberagaman etnis melalui Kesbangpol Kota Depok. Nantinya, menjaga keberagaman etnis akan berkolaborasi dengan Forkopimda, di antaranya kepolisian, kejaksaan, dan unsur Forkopimda lainnya.

"Khusus untuk aliran beragama di komandoi Kepala Kejari (Kejaksaan Negeri), nanti berkolaborasi dengan MUI dan lainnya," ungkap Idris.

Idris menjelaskan, Pemerintah Kota Depok bersama Forkopimda akan berkomunikasi dan berkoordinasi melaksanakan program kebersamaan. Kolaborasi tersebut sebagai usaha untuk menjaga dan melestarikan keberagamanan budaya dan etnis di Kota Depok.

"Begitupun hasil dari survei Pemkot Depok dengan Universitas Indonesia, kerukunan dan keberagaman ada peningkatan satu poin, jadi cukup baik," jelas Idris.

3. Warga Depok sempat berebut makanan gratis

Sejumlah warga berebut untuk mengambil lopis pada puncak perayaan HUT ke-24 Kota Depok di balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Salah seorang warga, Mulyati, mengaku kehabisan, tak mendapatkan makanan yang disediakan Pemerintah Kota Depok pada puncak perayaan HUT ke-24 Kota Depok. Menurutnya, warga yang telah lama mengantre tidak sabar untuk mendapatkan makanan gratis yang minim penjagaan dari panitia penyelenggara.

"Iya tadi pada berebutan untuk dapat makanan gratis, saya lebih mengalah saja," ujar Mulyati.

Menurut Mulyati, makanan gratis bisa membantu masyarakat dan pelaku usaha memperkenalkan UMKM kuliner Nusantara. Kedepannya, apabila Pemerintah Kota Depok memberikan kuliner gratis kepada masyarakat, perlu diatur sehingga warga yang datang bisa tertib dan merasakan kuliner Nusantara secara gratis.

"Sudah baik dengan memberikan kuliner gratis, tapi nanti kalau bisa lebih tertib, kasian yang sudah datang tidak kebagian makanan," tutup Mulyati. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us