Istana Masih Tunggu Waktu Umumkan Komite Reformasi Polri

- Tidak ada perubahan nama calon anggota Komite Reformasi Polri, termasuk mantan Menko Polkam Mahfud MD.
- Komite Reformasi Polri berbentuk ad hoc dan akan bekerja selama enam bulan untuk membersihkan Korps Bhayangkara.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengatakan, masih menunggu waktu untuk mengumumkan nama-nama anggota Komite Reformasi Polri. Sebab, calon anggotanya masih belum ada waktu bersama untuk berkumpul.
"Insyaallah minggu ini (diumumkan), jadwalnya kalau memungkinkan seluruh anggota bisa hadir, tidak ada halangan," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/10/2025).
1. Tidak ada perubahan nama

Menurut dia, tidak ada perubahan nama terhadap calon anggota Komite Reformasi Polri. Total, ada 9 nama, termasuk mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam), Mahfud MD.
"Gak ada (perubahan)," kata dia.
2. Komite Reformasi Polri berbentuk ad hoc

Sebelumnya, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI, Bambang Eko Suhariyanto, mengatakan, Komite Reformasi Polri berbentuk ad hoc yang akan berkerja selama enam bulan untuk bersih-bersih Korps Bhayangkara.
Dia mengatakan, Komite Reformasi Polri beranggota sekitar 7-9 orang. Salah satunya adalah eks Menko Polhukam Mahfud MD.
"Reformasi Polri itu ad hoc. Sekitar enam bulan kalau gak salah (jangka waktu kerjanya)," kata Bambang Eko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
3. Komite Reformasi Polri bakal bersinergi dengan tim bentukan Listyo

Bambang mengatakan, Komite Reformasi Polri bentukan Presiden Prabowo Subianto akan bersinergi dengan tim transformasi reformasi Polri yang juga digagas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, kata dia, Komite Reformasi Polri adalah tim yang utama.
"Kan kemarin sudah disampaikan oleh Pak Dasco kalau gak salah ya. Jadi tim yang reformasi itu, Presiden tetap akan membentuk tim reformasi sehingga nanti misalnya di dalam tim Polri itu, dia akan membantu kita. Jadi ada sinergi di situ. Tapi yang penting yang utama itu adalah yang dari tim bentukan Presiden," kata purnawirawan TNI itu.