Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Istana Sebut Prabowo Tak Pernah Sampaikan Akan Bentuk TGPF Kerusuhan Demo

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Prasetyo sebut perlu ada yang diluruskan
  • Narasi Prabowo akan bentuk TGPF berembus usai bertemu Gerakan Nurani Bangsa
  • Kata Alissa Wahid soal pertemuan Gerakan Nurani Bangsa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengatakan Presiden Prabowo Subianto tak pernah menyampaikan setuju akan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kerusuhan demonstrasi pada 25-31 Agustus 2025.

"Yang perlu kami sampaikan bahwa di dalam pertemuan tersebut Bapak Presiden tidak pernah menyampaikan hal tersebut, yang beliau sampaikan bahwa proses investigasi terhadap kejadian beberapa waktu yang lalu sudah berjalan," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).

1. Prasetyo sebut perlu ada yang diluruskan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Oleh karena itu, Prasetyo merasa perlu ada yang diluruskan terkait narasi Presiden Prabowo akan membentuk TGPF kerusuhan demo.

"Sehingga dalam kesempatan ini perlu kami luruskan bahwa Bapak Presiden tidak pernah menyampaikan ingin membentuk, atau menyetujui pembentukan tim investigasi tersebut," kata dia.

2. Narasi Prabowo akan bentuk TGPF berembus usai bertemu Gerakan Nurani Bangsa

Prabowo Subianto
Presiden Prabowo mengundang sejumlah tokoh yang tergabung pada Gerakan Nurani Bangsa (GNB) ke Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/9/2025) (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Prasetyo menyampaikan, narasi Prabowo akan membentuk TGPF kerusuhan demo berembus usai Prabowo menerima Gerakan Nurani Bangsa di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

"Kalau yang sepanjang kami tahu bahwa itu kan muncul setelah pertemuan dengan Bapak Presiden ya, dengan Gerakan Nurani Bangsa. Di mana di situ disampaikan bahwa Bapak Presiden telah setuju membentuk TiG gabungan Pencari Fakta atau tim investigasi," ucap dia.

3. Kata Alissa Wahid soal pertemuan Gerakan Nurani Bangsa

Prabowo Subianto bertemu Gerakan Nurani Bangsa
Presiden Prabowo mengundang sejumlah tokoh yang tergabung pada Gerakan Nurani Bangsa (GNB) ke Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/9/2025) (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Salah satu tokoh Gerakan Nurani Bangsa yang hadir adalah Alissa Wahid. Dia mengatakan, pertemuan itu membahas mengenai reformasi ekonomi, reformasi polisi, demokrasi, HAM, hingga demo yang berujung kerusuhan pada 25 hingga 31 Agustus 2025, yang disebut sebagai "Prahara Agustus".

Pada pertemuan itu, Gerakan Nurani Bangsa juga membawa lima pesan untuk Presiden Prabowo, terkait Prahara Agustus. Presiden Prabowo sudah membaca lima pesan tersebut.

Berikut lima pesannya:

1. Kemanusiaan dan keberpihakan kepada rakyat haruslah menjadi landasan pijak sekaligus orientasi utama dalam membuat dan melaksanakan kebijakan negara, dalam mengelola kehidupan kebangsaan kita. Hentikan segala tindak kekerasan dan represifitas dalam menangani aksi unjuk rasa sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dan berekspresi.

2. Demokrasi sebagai manifestasi 'dari, oleh, dan untuk rakyat' merupakan hal mendasar dalam menjaga dan menata kehidupan bersama, berbangsa, dan bernegara di tengah masyarakat kita yang majemuk. Demokrasi Indonesia harus didasarkan pada supremasi sipil, etika politik, sistem dan aturan yang baik serta tumbuhnya ruang untuk aktor-aktor politik yang memiliki integritas, kapasitas, dan komitmen kuat terhadap pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia. Termasuk di antaranya melakukan upaya kemanusiaan terkait situasi khusus di Papua.

3. Rakyat murka karena menyaksikan sebagian elite penguasa baik eksekutif, legislatif, yudikatif serta aparat penegak hukum yang tidak sensitif dan berempati kepada beban rakyat yang terus membesar. Karenanya, Kepala Negara harus secepatnya memimpin dan memerintahkan semua jajaran institusi negara untuk bersikap berdasar nilai etika, kebersahajaan, dan asas kepatutan guna mengembalikan kepercayaan (trust) masyarakat luas yang hilang, dengan cara:

1) Memerintahkan Kepolisian untuk secepatnya mengevaluasi dan menata ulang kepemimpinan dan kebijakannya agar tidak menimbulkan tindakan eksesif yang melanggar hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara lainnya.

2) Menjaga stabilitas ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan warga dengan menegakkan keadilan ekonomi, serta melaksanakan pengelolaan APBN secara transparan, akuntabel dan tidak ugal-ugalan.

3) Menghapus segala biaya tunjangan dan fasilitas pejabat publik yang berlebihan sehingga memboroskan keuangan negara, serta memastikan prinsip transparansi kekayaan penyelenggara negara berjalan.

4) Seluruh jajaran pemerintahan bekerja keras melakukan inovasi dan memperkuat program kesejahteraan sosial. Bukan sebaliknya, memperbanyak pajak dan mengurangi program-program pemenuhan hak dasar. Program yang berdampak pada berkurangnya pemenuhan hak dasar kesejahteraan rakyat harus dikoreksi dan diatur ulang

4. Terkait demonstrasi Agustus, Presiden memerintahkan kepada Kapolri untuk membebaskan warga negara, khususnya aktivis dan mahasiswa yang ditahan tanpa alasan yang jelas dan melalui prosedur yang benar, karena berpotensi melanggar hak asasi manusia.

5. Presiden membentuk Tim Investigasi Independen beranggotakan figur berintegritas tinggi, profesional dan mandiri serta memiliki kewenangan kuat untuk mengumpulkan data, fakta dan informasi terkait Prahara Agustus sehingga membuat terang peristiwa, mengungkap aktor intelektual kerusuhan dan penjarahan dan di saat yang sama memulihkan kepercayaan publik akan Indonesia yang aman dan damai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Taliban Larang Sejumlah Buku dan Mata Kuliah di Afghanistan

19 Sep 2025, 23:15 WIBNews