Iyan Diduga Digebuki dan Disundut Satpol PP, Anies Angkat Bicara

Jakarta, IDN Times - Sebuah kicauan dari akun Twitter dengan nama pengguna 'PenikmatMilo’ menjadi viral setelah ia mengunggah screenshot Instagram Story milik seseorang yang ia sebut temannya.
Dalam kicauan itu disebutkan, ia menyayangkan tindakan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang menganiaya pria bernama Ali Achmad Firmansyah.
Namun, Kepala Satpol PP DKI Jakarta dan Jakarta Pusat pun membantah tudingan tersebut.
Bagaimana kronologi kejadiannya? berikut selengkapnya.
1. Alami sakit, hilang, dan ditemukan di Panti Sosial

Pada Jumat (17/8), Ali atau yang biasa disebut Iyan tak kunjung kembali ke rumahnya setelah pergi dari siang hari. Menurut sang kakak, lelaki 20 tahun itu merupakan penyandang disabilitas psikososial sehingga sering berkeliaran di sekitar rumah setelah mengalami kejang-kejang. Namun, Iyan tak kunjung kembali usai matahari terbenam.
“Abis kejang, dia ke mana-mana. Setelah sadar biasanya pulang lagi. Tapi, hingga magrib tidak pulang. Padahal jam 2 siang masih ada di dekat rumah,” kata kakak Iyan, Henni Irmala Sari.
Berbagai upaya dilakukan Sari dalam mencari adiknya. Mulai dari membuat pengumuman di media sosial, hingga mengunjungi sejumlah rumah sakit dan panti sosial.
Akhirnya sang adik ditemukan di Panti Sosial Bina Insan Kedoya, Jakarta Barat. Saat ditemukan kondisinya mengenaskan, perutnya bolong-bolong seperti kena sundut rokok, tangannya lecet, dan mukanya lebam.
Pihak Panti Sosial mengatakan saat datang ke Bina Insan, kondisi Iyan sudah penuh luka-luka. Padahal Iyan keluar rumah dalam keadaan tubuh yang baik-baik saja.
“Ketika diantar, keadaannya sudah luka-luka di wajah dan badan, bekas pukulan dan luka bakar. Dia diantar oleh seorang bernama Darussalam,” kata Kepala Pusat Pelayanan Panti Sosial Bina Insan Kedoya, Untung.
2. Keluarga menuding Satpol PP

Tak terima dengan keadaan Iyan yang babak belur, pihak keluarga curiga pada pihak oknum kemanan setempat sebagai pelaku penganiayaan.
“Mungkin aparat atau Satpol PP,” ucap Sari.
Akun Twitter @penikmatmilo menyebut dalam cuitannya, bahwa pihak Dinas Sosial DKI Jakarta telah mendatangi rumah Iyan dan meminta korban untuk melakukan reka adegan.
Menurut cuitannya, pelaku penganiayaan Iyan juga sudah ditangkap.
3. Satpol PP membantah, jika benar siap tanggung jawab

Ketika dimintai konfirmasi secara terpisah, Kepala Satpol (Kasatpol) PP DKI Jakarta dan Kasatpol PP Jakarta Pusat membantah segala tudingan yang dialamatkan pada mereka oleh pihak keluarga. Namun, keduanya mengaku mengetahui ada peristiwa tersebut.
“Gak mungkin Satpol PP gunakan cara biadab seperti itu.” kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Yani Wahyu ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Yani, Iyan diamankan lebih dulu oleh pihak keamanan acara ‘Flona Synergreen 2018’ setelah ada yang meneriaki maling.
“Katanya sempat ada yang meneriaki maling, makanya diamankan,” bantah Yani.
Hal senada juga diungkapkan Kasatpol PP Jakarta Pusat, Rahmat Lubis. Menurutnya tidak mungkin Satpol PP terlibat penganiayaan, apalagi terjadi di dalam acara ‘Flona Synergreen 2018’.
4. Anies minta pelanggar diberi sanksi tegas

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku telah menerima laporan kasus tersebut dan sudah melihatnya di media sosial. Anies pun secara tegas ingin agar pelaku ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Siapapun yang melanggar akan kena sanksi. Jika tindakan ini masuk klasifikasi ranah pidana, maka akan diproses secara hukum oleh pihak kepolisian,” jelas Anies di Balai Kota.
Bagaimana menurut kamu?