Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jakarta Akan Tak Jadi Ibu Kota, Bogor Bersiap Bangun Wisata Penelitian

Dedie Rachim.jpeg
Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim saat syuting podcast Ngobrol Seru di kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.
Intinya sih...
  • Menetapkan visi Bogor 2045 sebagai kota kreatif dan berkelanjutan. Fokus pengembangan wilayah tidak hanya di pusat kota, tetapi juga pada kawasan kampung tematik.
  • Mengembangkan destinasi wisata baru dari kebun penelitian seperti Cifor untuk menambah variasi wisata edukatif dan ramah lingkungan.
  • Menguatkan identitas Bogor sebagai kota hijau dan kota sains dengan memperkuat posisi lembaga penelitian dan museum sebagai destinasi wisata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Wali Kota Bogor Dedie Rachim memaparkan arah pembangunan Kota Bogor hingga 2045, yang menekankan konsep kota kreatif, maju, dan berkelanjutan, bukan hanya mengandalkan kampung tematik untuk bersiap ditinggalkan Jakarta sebagai ibu kota negara.

Potensi lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan destinasi wisata baru menjadi kunci untuk mencapai visi tersebut. Berikut empat langkah yang tengah dipersiapkan.

Dedie menegaskan Bogor punya modal besar lewat keberadaan perguruan tinggi dan lembaga penelitian unggulan.

“Selain punya Istana Bogor dan Kebun Raya, Bogor juga punya perguruan tinggi yang bagus-bagus. Bogor punya lembaga-lembaga penelitian hebat, punya guru besar, ahli, dan orang-orang yang punya kompetensi di bidang pertanian dan kehutanan,” ujar Dedie, dikutip dari Podcast Ngobrol Seru IDN Times, Kamis, (14/8/2025).

Menurutnya, kekuatan ini harus menjadi motor inovasi yang menopang keberlanjutan kota.

1. Menetapkan visi Bogor 2045 sebagai kota kreatif dan berkelanjutan

Dedie Rachim.jpeg
Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim saat media visit ke kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Dalam visi jangka panjang, Pemkot Bogor ingin mengarahkan pengembangan wilayah yang tidak hanya berfokus pada pusat kota.

“Kita menetapkan Bogor sebagai kota kreatif, maju, berkelanjutan. Tidak semuanya konsentrasi di alun-alun atau pusat kota saja. Kawasan kampung pun bisa tematik dan ikut mendukung ke sana,” jelas Dedie.

2. Mengembangkan destinasi wisata baru dari kebun penelitian

Dedie Rachim.jpeg
Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim saat syuting podcast Ngobrol Seru di kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Selain destinasi populer seperti Jalan Surya Kencana dan Istana Bogor, Dedie melihat peluang besar dari kebun-kebun penelitian yang ada, di antaranya Cifor.

“Bogor juga punya kebun percobaan, kebun penelitian yang bisa dijadikan destinasi wisata baru. Apalagi kita punya konsep membangun koridor baru dari Kota Bogor menuju wilayah penyangga,” kata Dedie.

Destinasi baru ini diharapkan menambah variasi wisata edukatif dan ramah lingkungan.

3. Menguatkan identitas kota hijau dan kota sains

Dedie Rachim.jpeg
Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim (kiri) berbincang dengan Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis (kanan) dalam acara media visit ke kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Dedie menegaskan bahwa Bogor akan tetap mengusung konsep sebagai kota hijau sekaligus kota sains.

“Kita ingin destinasi wisata itu bukan hanya kebudayaan, Surya Kencana, atau Istana Bogor. Ada juga wisata museum dan lembaga-lembaga penelitian. Ini bagian dari upaya meneguhkan posisi Bogor sebagai kota kreatif,” ungkapnya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat, Bogor diharapkan menjadi kota yang modern namun tetap menjaga kelestarian alamnya.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us