Jakarta Keluar dari Zona Merah, Wagub DKI: 24.011 RT Zona Hijau

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut ibu kota sudah keluar dari status zona merah COVID-19. Dia mengatakan, saat ini hanya ada tujuh Rukun Tetangga (RT) yang masuk kategori zona merah.
"Alhamdulillah kita sudah keluar dari zona merah ya, bahkan RT yang merah hanya ada tujuh, sisanya oranye 349, dan 24.011 RT yang sudah hijau. Jadi Jakarta sudah masuk zona hijau terima kasih," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/8/2021).
1. Pihaknya tak pernah bedakan pelayanan karena zona

Riza mengungkapkan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta tak pernah membedakan dan membatasi zona untuk memberikan pelayanan dan penanganan pandemik pada suatu wilayah.
"Baik apakah warga KTP Jakarta maupun non Jakarta, bahkan orang asing sekalipun kita layani secara baik. Jadi ini untuk kemanusiaan, kebaikan kita bersama," ujarnya.
2. Daftar RT zona merah yang ada di DKI Jakarta

Melansir dari situs resmi corona.jakarta.go.id saat ini ada tujuh RT yang masuk zona merah. Berikut adalah daftarnya:
Jakarta Timur 4 RT
- Kelurahan Cibubur RT 006, RW 003 dengan total 13 kasus
- Kelurahan Kramat Jati RT 002, RW 001 dengan total 13 kasus
- Kelurahan Susukan RT 011, RW 005 dengan total 9 kasus
- Kelurahan Susukan RT 007, RW 003 dengan total 11 kasus
Jakarta Selatan 3 RT
- Kelurahan Ciganjur RT 006, RW 006 dengan total 15 kasus
- Kelurahan Ciganjur RT 004, RW 005 dengan total 22 kasus
- Kelurahan Srengseng Sawah RT 009, RW 007 dengan total 10 kasus
3. Riza minta warga tetap lakukan vaksinasi

Walau status zona merah sudah lepas dari DKI Jakarta, politikus Gerindra ini mengharapkan agar masyarkat bisa segera melaksanakan vaksinasi COVID-19.
"Namun demikian kami minta seluruh warga Jakarta yang belum vaksin segera bergegas mendaftarkan melalui aplikasi JAKI dan mendekati sentra-sentra vaksin di kelurahan puskesmas dan sekitar lingkungan kita masing-masing," kata dia.
Sejauh ini, Riza mengungkapkan bahwa target vaksinasi di DKI Jakarta akan ditingkatkan menjadi 11 juta setelah mencapai target sebelumnya yakni 8,3 juta orang.
"Karena apa? karena lebih dari 30 bahkan sampai 40 persen yang divaksin di Jakarta warga non Jakarta," ujarnya.