Jelang Masa Tenang, Kombinasi Dedie-Jenal Senjata di Pilwalkot Bogor

- Pasangan calon Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 03, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, mengungkapkan kekuatan utama kombinasi mantan legislatif dan eksekutif dalam Pilkada 2024.
- Dedie menekankan pentingnya pemimpin dengan track record, latar belakang jelas, dan program realistis untuk pembangunan yang signifikan.
- Masa tenang Pilkada dimulai pada 24 November hingga 26 November 2024, Dedie mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta fokus pada program para calon pemimpin.
Bogor, IDN Times - Pasangan calon Wakil Wali Kota (Cawalkot) Bogor nomor urut 03, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, mengungkapkan bahwa kombinasi lengkap mereka sebagai mantan legislatif dan eksekutif menjadi kekuatan utama dalam Pilkada 2024. Hal ini untuk meyakinkan masyarakat tidak ragu untuk memiilh mereka, seminggu jelang masa tenang.
Menurut Dedie, masyarakat membutuhkan pemimpin yang memiliki track record, latar belakang yang jelas, serta program yang realistis untuk mewujudkan mimpi masyarakat. Dengan pengalaman yang dimiliki keduanya, Dedie yakin mereka bisa mengelola pembangunan yang lebih signifikan dan mendekatkan harapan rakyat dengan kenyataan.
"Pasangan yang paling komplit ya kombinasi antara legislatif dengan eksekutif adalah pasangan nomor 3, Jenal dan saya. Jadi artinya apa modalitas seperti ini kan yang dibutuhkan masyarakat." ujar Dedie Rachim saat kampanye di Babakan Pasar sekitar Pasar Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu, (17/11/2024).
"Keyakinan bahwa mereka ini bisa bekerja punya track record, punya latar belakang, dan yang pasti punya program yang bisa mendekatkan antara mimpi dengan kenyataan masyarakat," tambah Dedie.
1. Masa tenang Pilkada 2024, Dedie ingatkan pentingnya persatuan dan keamanan

Memasuki masa tenang Pilkada 2024 nanti yang dimulai pada 24 November hingga 26 November 2024, Dedie Rachim mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Ia menekankan agar perbedaan pilihan politik tidak membuat masyarakat terpecah belah.
"Selanjutnya di masa tenang ini (nanti tanggal 24 November) saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua untuk apa namanya, betul-betul menjaga kondisi kita, keamanan dan ketertiban masyarakat," pesan Dedie.
"Jangan sampai gara-gara berbeda pilihan kemudian kita terpecah belah. Tujuan berdemokrasi ini kan adalah untuk mencari pemimpin yang memang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, sehingga model seperti inilah yang bisa kemudian dijadikan sebagai alat masyarakat, bisa melihat secara gamblang dan siapa kira-kira kalau calon pemimpin mereka," katanya.
Ia juga berharap agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga suasana kondusif menjelang hari pencoblosan pada 27 November 2024.
2. Fokus pada Program, Dedie: Hindari Serangan Fajar dalam Pilkada

Dedie Rachim menegaskan bahwa Pilkada 2024 harus fokus pada program dan visi-misi para calon pemimpin, bukan pada praktik-praktik tidak sehat seperti serangan fajar.
Ia mengingatkan masyarakat untuk menilai para calon berdasarkan kualitas pemikiran dan program yang ditawarkan, bukan dengan iming-iming uang atau sembako yang dapat merusak integritas demokrasi.
"Bicara serangan fajar dan kita kan tidak ingin ya demokrasi kita tuh mundur-mundur, mundur terus. Jadi demokrasi yang dibangun dalam konteks mencari pemimpin melalui kontestasi langsung ya," jelas Dedie.
"Kan ini justru harus dilihat sebagai kesempatan terutama bagi mereka untuk menawarkan program. Kalau kemudian kita berpikir secara privasi terkait dengan apa-apa selalu dikaitkan dengan timbal balik, apalagi berupa uang atau sembako, saya pikir ini tidak akan sehat, karena untuk hasilnya bukan berdasarkan pada apa, pemikiran atau namanya pola pikir yang model yang sehat ya," pesannya lagi.
4. Masa kampanye Pilkada Bogor akan berakhir 23 November, Dedie berharap masyarakat tetap cerdas

Masa kampanye Pilkada Kota Bogor 2024 akan berakhir pada 23 November 2024, dan Dedie Rachim berharap masyarakat tetap cerdas dalam menentukan pilihan.
Ia mengajak warga untuk menggunakan hak pilih dengan bijak, memilih pemimpin yang memiliki visi untuk kemajuan Kota Bogor dan tidak terjebak pada isu-isu yang tidak substansial.
"Jadi kalau menurut saya sih itu yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat, bahwa masyarakat tidak perlu ragu, masyarakat tetap bisa menikmati apa namanya perkembangan atau pembangunan yang signifikan yang memang dikelola atau di ampu oleh apa individu-individu yang memang mumpuni. Jadi saya pikir itu kelebihan yang saya tawarkan kepada masyarakat," katanya.