Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Pemilu, MRP Ungkap Mayoritas Rakyat Papua Belum Punya E-KTP

Ketua MRP Timotius Murib dan Ketua KPU RI Hasyim Asyari saat audiensi di KPU, Selasa (2/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times — Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murip mengungkapkan, mayoritas warga di Papua belum merekam data KTP elektronik (e-KTP). Padahal diperlukan identitas pribadi untuk menjadi pemilih dalam Pemilu 2024.

Menurut Timotius, mayoritas warga Papua di daerah pegunungan belum melakukan perekaman e-KTP. Dia khawatir, warga Papua yang belum memiliki kartu tanda penduduk ini tak bisa mengikuti Pemilu 2024.

“Mayoritas belum merekam e-KTP, ada warga Papua di daerah pegunungan,” kata Timotius setelah audiensi dengan KPU di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

1. Warga Papua diminta segera membuat e-KTP agar bisa ikut Pemilu 2024

foto hanya ilustrasi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Timotius mengatakan, pihaknya bakal mendorong Orang Asli Papua (OAP) di 28 kabupaten/kota untuk aktif melakukan perekaman e-KTP. Dengan demikian, OAP dapat terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2024.

“MRP juga turut berpartisipasi mendorong masyarakat kita OAP untuk segera melakukan perekaman e-KTP, supaya mereka bisa terdaftar sebagai pemilih,” kata Timotius.

2. MRP bakal bentuk Pokja bantu pembuatan e-KTP warga di pegunungan Papua

Ketua MRP Timotius Murib dan Ketua KPU RI Hasyim Asyari saat audiensi di KPU, Selasa (2/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Majelis Rakyat Papua (MRP) mengaku bakal membentuk kelompok kerja (pokja) untuk membantu perekaman data e-KTP di daerah-daerah pegunungan di Papua. Pokja ini diisi oleh OAP pimpinan adat, OAP perempuan, dan pimpinan keagamaan.

“MRP melalui pokja-pokja kami tugaskan turut mengajak masyarakat melakukan rekaman e-KTP nanti,” kata Timotius.

3. Baru 6 persen warga yang membuat e-KTP di Nabire

Unjuk rasa menolak Otsus Papua Jilid II di Nabire, Kamis, 24 September 2020. (jubi.co.id/Titus Ruban)

Sementara itu, Wakil Ketua MRP Yoel Luiz Mulait mengungkapkan, baru 6 persen warga Papua di Nabire yang melakukan perekaman data e-KTP. Hal itu dikarenakan minimnya fasilitas dan sosialisasi saat perekaman e-KTP dari pemerintah ke masyarakat.

“Berarti ada lebih banyak yang belum punya e-KTP,” kata Yoel.

Dia mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan khusus untuk warga Papua yang belum memiliki e-KTP, agar bisa turut terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2024.

“Mungkin perlu ada kebijakan khusus atau peraturan KPU di daerah khusus,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Melani Hermalia Putri
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us