Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Nilai Debat Capres Kurang Edukatif, KPU: Rakyat yang Menilai

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari menanggapi pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal debat ketiga pilpres dinilai tak edukatif.

Hasyim enggan mengomentari pernyataan Jokowi itu. Hanya saja, Hasyim menegaskan, debat diselenggarakan sesuai pertimbangan yang disepakati tim sukses paslon dan penyelenggara.

"Saya gak komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim pasangan calon. Termasuk dengan televisi. Enam segmen, segmen pertama pembuka penyampaian visi misi program," kata Hasyim saat ditemui di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

1. KPU serahkan rakyat yang menilai

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari bersama sejumlah komisioner di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hasyim menyerahkan penilaian soal debat tersebut kepada rakyat. Menurutnya, debat merupakan salah satu metode kampanye. Sehingga yang punya hak serta kewenangan menilai kualitas debat dan substansi dari perdebatan adalah rakyat sebagai pemilih.

"Apakah masuk di pikiran dan hatinya rakyat atau tidak, itu sepenuhnya rakyat yang menilai, mengomentari dan meyakinkan atau tidak itu pemilih. KPU juga gak akan komentar soal itu, karena sepenuhnya perdebatan ini adalah kampanye," tutur Hasyim.

"Jadi sepenuhnya masyarakat atau rakyat pemilih yang akan menentukan ini berkualitas atau tidak, kemudian mengedukasi atau tidak, jawaban atau pertanyaan sesuai dengan tema atau tidak, itu masyarakat pemilih sepenuhnya," imbuh dia.

2. Bukan ranah KPU berikan penilaian

Ilustrasi partai politik peserta pemilihan umum (pemilu) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hasyim menegaskan, KPU sebagai penyelenggara pemilu hanya menyiapkan forum dan memfasilitasi debat.

"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya. Jadi soal strateginya, soal subtansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenangnya calon dan juga tim pasangan calon," ucap Hasyim.

3. Jokowi komentari jalannya debat pilpres ketiga

Presiden Jokowi usai meresmikan Tol Limo Utama pada Senin (8/1/2024). (IDN Times/Triyan)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi, misi masing-masing calon presiden pada debat ketiga Capres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024).

"Ya, yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan," ujar Jokowi di Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi mengatakan, yang nampak pada debat ketiga Pilpres 2024 adalah saling serang antarcapres. Namun, dia tak mempermasalahkan saling serang itu, asalkan menyoroti kebijakan apa yang akan dibuat.

"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya gak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, gak apa," kata dia.

Jokowi meminta agar debat capres itu tidak dilakukan saling serang pada personal. Sehingga, kurang mengedukasi masyarakat.

"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, format debat harus bisa dilakukan lebih baik lagi. Sehingga, substansi dari gagasan yang disampaikan oleh masing-masing capres bisa dilihat dengan baik oleh masyarakat.

"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang gak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us