Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ibunda Mirna Ungkap Kecurigaannya Pada Jessica, Seperti Apa?

kompas.com

Hari ini, Rabu 20 Juli 2016, sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan saksi dari pihak Kafe Olivier, Grand Indonesia.

Hidayat Bostam, salah satu kuasa hukum Jessica mengatakan ada tiga lagi saksi pegawai Kafe Olivier yang akan dihadirkan. JPU sudah menghadirkan sejumlah saksi antara lain Hani Juwita Boon, yang juga teman Mirna dan Jessica.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160720/je-2kompas-a3eae4d6933fdb06374e405d22d2a7d6.JPG

Selain menghadirkan tiga orang saksi dari kafe asal kopi maut itu, JPU juga rencananya akan memutar kembali rekaman kamera closed circuit television (CCTV) yang menjadi bukti Jessica menuangkan racun ke gelas kopi Mirna.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160720/je-beritagar-c41036df180e9f02ca7c30e01474a8cc.jpg

Pada sidang sebelumnya, JPU juga sudah memutarkan rekaman CCTV di Kafe Oliver. Dari rekaman tersebut terlihat Jessica, Mirna dan Hani di Kafe Olivier. Hani menggunakan baju berwarna biru muda, sedangkan Mirna terlihat menggunakan baju berwarna biru tua.

Dalam rekaman CCTV yang diputar tersebut tampak Jessica hanya diam melihat Mirna. Namun, terlihat jelas Jessica menggaruk-garuk tangannya dan seakan meletakkan sesuatu di sakunya.

Ibu Mirna curiga dengan pelukan Jessica.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160720/je-viva-b0e38cf444cfdb651bcdfc4aba80a324.jpg

Ni Ketut Sianty mengungkapkan kecurigaan terhadap Jessica Kumala Wongso sebelum anaknya, Wayan Mirna Salihin, tewas diracun. Kecurigaan tersebut muncul saat Jessica memeluknya dengan erat.

Saat itu, Jessica datang dengan Mirna ke rumah. Jessica memeluk ibu Mirna dengan sangat erat. Sianty kala itu belum mengetahui bahwa orang yang memeluk erat itu adalah Jessica. Mirna hanya mengatakan ada temannya yang datang dari Australia. Saat ditanya mana orangnya, Mirna hanya menjawab nanti akan diceritakan.

Pelukan erat tersebut seolah mau perpisahan. Sianty mengaku memiliki perasaan sebagai seorang ibu. Arti pelukan tersebut diakui sebagai pertanda. Padahal Mirna saja tidak pernah memeluk ibunya dengan begitu erat, namun kok teman yang baru kenal bisa memeluk dengan kuat seperti itu. Meski memeluk Sianty dengan kuat, Jessica tak mengucap sepatah kata pun. Sianty pun hanya terdiam dan bingung. Sebagai seorang ibu, Sianty menerima Jessica sebagai teman anaknya.

Ratusan polisi mengawal sidang Jessica.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160720/je-kompas-a0a2e11f38f894c0086feae55f8fe1f2.JPG

Pagi ini ratusan polisi mengawal sidang lanjutan Jessica Kumala Wongso. Nampak ratusan anggota pengamanan tersebut berbaris di depan Pengadilan Negeri/HAM/Tipikor dan Hubungan Industrial Jakarta Pusat sejak pagi ini.

Tidak hanya polisi berseragam, polisi tak berseragam juga ikut dalam barisan polisi tersebut. Beberapa anggota juga tampak anggota Provos. Saat anggota merapatkan barisan di depan pintu masuk kantor pengadilan baru tersebut, pegawai Pengadilan Negeri baru memasuki gedung.

Saat ini, JPU mendakwa Jessica dengan dakwaan tunggal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us