Kaesang Curhat Biaya Kampanye PSI Kecil di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku biaya kampanye partainya di Pemilu 2024 terbilang kecil.
Hal itu disampaikan Kaesang menanggapi pernyataan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom terkait imbauan agar gereja tak meminta sumbangan politik saat kampanye.
"Pendeta tadi bilang jangan minta sumbangan ke para caleg ataupun para capres. Supaya biaya kampanyenya gak mahal. Saya setuju sekali. Biaya kampanye kami kecil," kata dia di Grha Oikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).
1. Dana kampanye PSI tak mampu bersaing dengan parpol besar

Putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu menuturkan, dana kampanye PSI tentu tak mampu bersaing dengan parpol besar lainnya.
"Jadi kalau bersaing dengan yang besar sudah pasti kami gak mampu," tutur Kaesang.
Kaesang lantas menegaskan, mendukung penuh ajakan Ketum PGI agar gereja tak meminta sumbangan politik.
"Tapi saya rasa pernyataan pak pendeta tadi yang jangan minta ke para caleg maupun capres itu sangat tepat. Karena apa? Takutnya nanti membengkak. Nanti minta balik modal waktu jadi pejabat," jelas dia.
2. PGI imbau gereja tak minta sumbangan politik jelang 2024

Sebelumnya, Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom mengimbau kepada gereja di Indonesia tak meminta sumbangan politik jelang Pemilu 2024.
Gomar tak memungkiri, jelang kontestasi politik sejumlah oknum gereja menyalahgunakan kewenangan untuk meminta sumbangan kepada para caleg, calon kepala daerah, hingga timses capres.
"Selama ini ada kecenderungan mumpung lagi ada kesempatan kampanye, para caleg dan para calon kepala daerah, atau timses capres, mumpung lagi butuh suara, itu sering sekali dimanfaatkan oleh gereja-gereja untuk minta sumbangan," tutur dia.
3. Gultom ajak jemaat kumpulkan dana bantu kontestan

Sebaliknya, Gomar justru mengajak jemaatnya mengumpulkan dana membantu para peserta pemilu. Sehingga biaya politik yang digunakan, bebas dari kepentingan oknum tertentu yang mengumpulkan dana.
Namun dengan catatan, calon yang didukung sesuai dengan nurani jemaatnya dan punya rekam jejak baik.
"Sebaliknya saya katakan kumpulkan persembahan, kumpulkan uang untuk membantu calon yang bagus. Supaya jangan para bohir yang membantu mereka," tutur dia.
Gomar meyakini apabila dana yang dipakai berasal dari masyarakat, maka pejabat yang terpilih akan berpihak pada kepentingan publik.
"Kalau para bohir yang membantu para caleg, mereka kan akan minta nanti. Kalau masyarakat yang membantu, kita punya pengalaman kan seperti itu di 2014 relawan yang membantu Jokowi terpilih jadi presiden. Ya ini pro rakyat, kalau para caleg dimodali oleh rakyat dan umat, dia akan setia pada umat," imbuh dia.