Kasus Judi Online, Wamen Komdigi: Kami Memetik Banyak Pelajaran

- Nezar Patria akan lakukan audit internal Komdigi untuk memeriksa fungsi dan sistem dalam pemberantasan judi online.
- Nezar juga menanggapi keberadaan sosok AK yang terlibat kasus judi online, yang sebelumnya tidak bisa masuk sistem penggajian atau remunerasi di Kominfo.
- Eks Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa AK direkrut atas rekomendasi salah satu koleganya dan sempat mendapat laporan mingguan terkait pemberantasan situs judi online dari Teguh Arifiyadi.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menjelaskan bahwa peristiwa penyalahgunaan wewenang penanganan judi online di Komdigi, yang sebelumnya bernama Kominfo, adalah sebuah pelajaran berharga. Nezar mengatakan, pihaknya akan menyisir rekrutmen pegawai dan juga akan mendukung langkah-langkah Polri. Gerak yang saat ini dilakukan, kata dia, merupakan bagian dari upaya strategis untuk memberantas judi online.
"Oh pasti (penyisiran rekrutmen), jadi dampak dari peristiwa ini kita memetik banyak pelajaran lah yah," kata saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
1. Akan lakukan audit internal Komdigi

Nezar mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan usai peristiwa ini. Pertama adalah melakukan audit di internal Komdigi. Pihaknya akan memeriksa semua fungsi yang ada termasuk sistem dalam pemberantasan judi online.
"Termasuk mengaudit sistem yang internal Komdigi sendiri. Jadi kita sedang dilakukan satu mekanisme audit dan kita juga lagi memeriksa semua fungsi-fungsi yang ada, termasuk juga sistem yang ada dalam pemberantasan judi online," kata dia.
2. Komdigi tunggu hasil pemeriksaan polisi

Nezar juga buka suara soal keberadaan sosok AK yang terlibat kasus judi online, bisa masuk jadi pegawai Komdigi. Padahal, AK hanya lulusan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan saat itu tidak bisa masuk sistem penggajian atau remunerasi di Kominfo karena jenjang pendidikannya.
"Tunggu hasil pemeriksaan polisi aja semua nanti bisa clear, kita lihat nanti hasilnya bagaimana," katanya.
3. Budi Arie jelaskan soal Komdigi rekrut AK

Eks Menkominfo yang kini bernama Komidigi, Budi Arie, buka suara soal sosok AK dalam kasus judi onlime yang diungkap baru-baru ini.
Dia mengatakan, kala itu sempat terpukau dengan kemampuan AK memblokir situs judi online.Saat jadi menteri, dia mengaku sudah curiga dengan tim yang menangani situs judi online. Dia juga dapat banyak laporan soal kasus dan kinerja yang buruk.Saat itu, dihadirkan AK atas rekomendasi salah satu koleganya.
AK pun mendemonstrasikan kemampuannya menghapus 50 ribu sampai 100 ribu situs judi online per hari. Akhirnya AK dan beberapa orang lainnya direkrut.Nama AK lalu diserahkan kepada Direktur Pengendalian Aplikasi dan Informatika, Teguh Arifiyadi. AK saat itu tidak bisa masuk sistem penggajian atau remunerasi di Kominfo karena hanya lulusan SMK, maka disiasati sebagai staf ahli atau konsultan.
Selanjutnya, Budi selalu mendapat laporan mingguan terkait pemberantasan situs judi online dari Teguh, di mana terjadi peningkatan menghapusan situs judi online.Namun ternyata, AK masuk daftar belasan pegawai Komdigi yang ditangkap karena dugaan penyalahgunaan wewenang memblokir situs judi online.