Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kematian Bayi di Kota Depok Alami Peningkatan

Ilustrasi kematian bayi. Unsplash.com/Luma Pimentel.

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mencatat peningkatan angka kematian ibu dan bayi pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Pemkot Depok pun berencana akan membuat sistem panic emergency untuk menangkal penambahan angka kematian ibu dan bayi.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, tidak menampik adanya peningkatan angka kematian ibu dan bayi pada 2022. Bahkan khusus kematian bayi peningkatannya cukup signifikan.

"Pada 2022 angka kematian bayi mencapai 92 kasus," ujar Idris saat ditemui IDN Times, Kamis (12/1/2023)

1. Kematian bayi dihitung selama 20 minggu

Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui di Balai Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menuturkan, peningkatan angka kematian bayi di Kota Depok terjadi karena diubahnya cara perhitungan. Sebelumnya, perhitungan angka kematian bayi dihitung selama 28 minggu, tetapi kini menjadi 20 minggu.

"Karena perubahan perhitungan maka terjadi peningkatan dibandingkan perhitungan tahun sebelumnya," tutur Idris.

2. Jumlah kematian bayi bertambah 33 kasus dibandingkan tahun sebelumnya

ilustrasi bayi (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kota Depok, pada 2022 kasus kematian bayi mencapai 92 kasus. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2021 dengan angka kematian mencapai 59 kasus.

“Kalau 2022, 92 kasus, sedangkan pada 2021 sebanyak 59 kasus. Peningkatan itu, ya terjadi perubahan perhitungan sehingga pada 2022 jumlah kasus (kematian bayi) lebih banyak,” tegas Idris.

3. Buat sistem panic emergency

Gedung IBI Kota Depok yang berada di Perumahan Maharaja, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menjelaskan, pihaknya berusaha menekan angka kematian bayi dengan berencana membuat sistem panic emergency. Menurutnya, salah satu faktor kematian bayi dikarenakan masalah pertolongan pertama.

“Kami meminta rumah sakit sekarang harus memakai panic emergency,” jelas Idris.

Selain itu, sinergi rumah sakit di Kota Depok perlu ditingkatkan untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan peningkatan terhadap profesi kebidanan agar menjadi lebih baik sehingga memutus dan mencegah angka kematian bayi.

“Semuanya harus berjalan bersama dalam penanganan kasus, sinergi rumah sakit hingga peningkatan profesi kebidanan,” ucap Idris.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us