Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kementrans: Tak Ada Lagi Penempatan Transmigran Luar Daerah ke Kalteng

IMG-20250806-WA0007.jpg
Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin. (Dok. Kementrans)
Intinya sih...
  • Permintaan transmigrasi diusulkan pemda
  • Publik masih salah paham terkait transmigrasi di era Presiden Prabowo
  • Program transmigrasi sudah bertransformasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menegaskan tidak ada lagi penempatan transmigran dari luar provinsi ke wilayah Kalimantan Tengah. Hal ini menanggapi penolakan masyarakat setempat yang mempertanyakan program transmigrasi di daerah tersebut.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin, menekankan program transmigrasi di era Presiden Prabowo Subianto sudah bertransformasi dan tidak serta-merta memindahkan warga dari provinsi lain seperti dahulu.

“Kebijakan pemerintah sudah sejalan dengan aspirasi masyarakat. Tidak ada lagi transmigran dari luar provinsi didatangkan ke Kalimantan Tengah. Program ini sekarang berbasis kawasan dan pemberdayaan masyarakat lokal,” kata Dirjen Sigit dalam keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).

1. Permintaan transmigrasi diusulkan pemda

IMG-20250806-WA0008.jpg
Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin. (Dok. Kementrans)

Dia mengatakan, permintaan transmigrasi kini murni berbasis bottom-up atau dari bawah ke atas. Pemerintah daerah (pemda) menjadi pengusul dan pelaksana utama, sementara pemerintah pusat hanya mengalokasikan anggaran sesuai kebutuhan dan permintaan daerah.

Misalnya, lokasi transmigrasi di Sungai Baru dan Pulau Nibung di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah merupakan permintaan pemerintah setempat untuk mendukung rencana cetak sawah yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Bulan November dan Desember akan ditempatkan transmigran lokal. Sekali lagi kami tegaskan, ini memberdayakan masyarakat lokal, bukan mendatangkan warga luar provinsi Kalimantan Tengah,” kata dia.

2. Publik masih salah paham terkait transmigrasi

Tiga keluarga transmigran saat foto bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Tiga keluarga transmigran saat foto bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sigit juga menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang perlu memahami perubahan paradigma transmigrasi yang kini telah mengedepankan revitalisasi kawasan transmigrasi yang sudah ada, dengan kegiatan antara lain:

  1. Rehabilitasi sarana dan prasarana, seperti perbaikan jalan lingkungan, fasilitas air bersih, sekolah, dan pos kesehatan.

  2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan, kewirausahaan, serta pendampingan usaha bagi masyarakat transmigran.

  3. Pengembangan ekonomi lokal dengan mendorong sektor pertanian, perikanan, industri kecil, serta penguatan kelembagaan ekonomi seperti koperasi dan UMKM.

“Informasi yang beredar masih bercampur dengan persepsi transmigrasi zaman dahulu. Padahal sejak UU Nomor 29 Tahun 2009, pembangunan transmigrasi diarahkan berbasis kawasan, bukan hanya sekadar perpindahan penduduk,” kata dia.

3. Program transmigrasi sudah bertransformasi

WhatsApp Image 2025-08-05 at 10.04.23 (1).jpeg
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara gandeng Kementerian Ketenagakerjaan buat siapkan calon transmigran supaya punya skill masuk ke industri (Dok. Media Kementrans)

Kementrans mendorong agar seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat memahami program transmigrasi masa kini bukanlah pengiriman penduduk antar-provinsi.

Namun, upaya strategis membangun kawasan secara terpadu dengan melibatkan dan memprioritaskan masyarakat lokal di tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi. Kementerian berharap tidak ada lagi kesalahpahaman terhadap arah kebijakan transmigrasi nasional, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.

“Transmigrasi hari ini merupakan transformasi pembangunan berbasis wilayah. Fokus kita adalah memberdayakan masyarakat lokal agar lebih sejahtera,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us